Pendapatan Pertamina Turun 9,5% Jadi Rp 719,7 Triliun Tahun Lalu

Image title
3 Februari 2020, 14:46
Pendapatan Pertamina Turun 9,5% yoy Jadi Rp 719,7 Triliun Tahun Lalu
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ilustrasi, Menteri ESDM Arifin Tasrif (kedua kanan) didampingi Dirut PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (keempat kanan) dan jajaran Direksi berbincang dengan petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kantong atau Mobile Storage ketika meninjau Terminal BBM Jakarta Group Plumpang, Jakarta Utara, Senin (23/12/2019).

Di samping itu, ia menjelaskan bahwa kinerja produksi di sektor hulu minyak dan gas (migas) sejak 2017 hingga 2019 menurun. Penyebab utamanya, produksi gas anjlok.

Tahun ini, Pertamina menargetkan laba bersihnya US$ 2,2 miliar (Rp 31,6 triliun) dengan asumsi kurs APBN 2020 Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat. Target tersebut naik 10% dibanding target pada 2019 sebesar US$ 2 miliar.

(Baca: Pertamina Targetkan Laba Bersih Tahun Depan Capai Rp 31,6 Triliun)

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, kinerja keuangan perusahaan akan ditopang oleh produksi migas dan beberapa faktor lainnya seperti harga minyak mentah Indonesia.

Berdasarkan data Pertamina, produksi migas 2020 diprediksi 923 ribu barel setara minyak per hari (boepd). Dengan rincian, produksi minyak mencapai 430 ribu barel per hari (bph) dan produksi gas 2.857 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

"Target-target yang disampaikan masing-masing perusahaan dapat kami sampaikan target produksi migas nanti akan meningkat di 2021 ketika Rokan masuk," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan komisi VII DPR RI, pada November lalu (28/11).

(Baca: Pertamina Pesimistis Bisa Mengebor Blok Rokan Tahun Depan)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...