Pertamina Siapkan Dana untuk Pengeboran 20 Sumur Blok Rokan pada 2020
Pertamina telah mengalokasikan dana untuk investasi berupa pengeboran 20 sumur di Blok Rokan tahun depan. Besaran dananya masih dikaji lebih lanjut oleh perusahaan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, perusahaannya tengah berkoordinasi dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) terkait transisi Blok Rokan. Pembahasannya mengenai segala aspek, mulai dari teknis hingga non-teknis.
Karena itu, ia enggan menyebutkan nilai investasinya. “Investasi pasti sudah disiapkan. Nilainya belum dapat kami detailkan," ujar Fajriyah kepada Katadata.co.id, Kamis (26/12).
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengatakan, diskusi antara Pertamina dan Chevron di Blok Rokan terkait transisi Blok Rokan masih berlangsung. Karena itu, Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) Pertamina untuk 2020 akan direvisi, ketika sudah mulai berkegiatan di Blok Rokan.
"Mungkin akan menjadi bagian dari revisi WP&B 2020, karena Business to Business (BtoB) antara Pertamina Hulu Rokan dan CPI belum selesai,” kata Julius. Ia berharap, pembicaraan terkait transisi blok migas tersebut selesai dalam waktu dekat.
(Baca: Menteri ESDM Minta Pertamina Mengebor Minimal 20 Sumur di Blok Rokan)
Secara hukum, Pertamina baru dapat masuk di Blok Rokan setelah kontrak Chevron berakhir pada Agustus 2021. Namun, kabarnya Chevron enggan berinvestasi di blok tersebut jelang berakhirnya masa kontrak.
Karena itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong Pertamina mengebor Blok Rokan mulai tahun depan. Hal ini bertujuan agar produksi di blok migas itu tidak turun.
Menurut Arifin, Pertamina berencana mengebor 72 sumur di Blok Rokan pada tahun depan. Namun, pemerintah memperkirakan perusahaan pelat merah itu hanya mampu mengebor 20 sumur.
"Dari 72 target, paling tidak 20 itu bisa terlaksana di tahun depan. Bisa lebih cepatlah," kata Arifin di Gedung BPH Migas, Jakarta, Senin (23/12) lalu.
(Baca: Chevron Tak Investasi, Produksi Blok Rokan Turun Menjadi 161 Ribu BOPD)
Hal itu lantaran Pertamina dan Chevron belum juga mencapai kesepakatan terkait transisi Blok Rokan. Arifin pun meminta Pertamina untuk lebih pro aktif guna memuluskan proses transisi berjalan lancar.
Sejak beroperasi pada 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak. Namun, produksi Blok Rokan menurun sejak awal tahun ini.
Pada tahun depan, SKK Migas menargetkan produksi di Blok Rokan mencapai 161 ribu bopd atau turun dibanding target tahun ini yang sebesar 190 ribu bopd. Hal ini lantaran Chevron tidak lagi berinvestasi untuk aktivitas apapun di Blok Rokan pada tahun depan.
(Baca: Percepat Transisi Blok Rokan, Kementerian ESDM Akan Surati Chevron)