Kementerian ESDM Ungkap Alasan Masuknya West Seno ke Proyek IDD

Anggita Rezki Amelia
29 Januari 2019, 19:00
Rig
Katadata

Adapun, di kontrak Ganal ada Lapangan Gendalo sebesar 98,2% dan Gandang 100%. Lalu ada Lapangan Gehem 52%. Sebagian dari Lapangan Gehem ada di kontrak Rapak. Kontrak Rapak juga memiliki Lapangan Bangka.

Produksi Gendalo, Gandang dan Maha awalnya akan melalui fasilitas Gendalo. Sedangkan, lapangan Gahem diproduksi lewat fasilitas Gehem.

Akan tetapi, skema itu berubah. Pemerintah memutuskan agar Blok Makassar Strait dipisah dari proyek IDD. Atas keputusan itu, Chevron selaku operator pun tidak berminat lagi memperpanjang kontrak blok tersebut karena tidak ekonomis usai dipisah dari Proyek IDD.

Meski Makassar Strait dicoret dari Proyek IDD, pemerintah berencana memasukkan West Seno ke kontrak Rapak. “Kontrak awalnya ada tiga yakni Ganal, Rapak dan Makassar Strait. Makassar sudah keluar, Ganal dan Rapak itu satu dan sedang dievaluasi. West Seno masuk Bangka. Bangka kan bagian dari Rapak,” ujar Arcandra.

Dengan dipisahnya Makassar Strait, investasi Proyek IDD juga lebih efisien. Sebelumnya, proyek ini ditaksir menghabiskan biaya US$ 18 miliar, saat ini hanya US$ 5 miliar.

(Baca: Penyelesaian Proyek IDD Masih Terganjal Perpanjangan Dua Blok Migas)

Dari data terbaru SKK Migas, estimasi puncak produksi proyek IDD sebesar 844 mmscfd untuk gas dan 27 ribu bph untuk minyak. Proyek ini ditargetkan bisa beroperasi pada kuartal pertama 2024.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...