Medco Berminat Perpanjang Kontrak Blok Tarakan
PT Medco Energi Internasional Tbk melalui anak usahanya, PT Medco E&P Indonesia menyatakan minatnya memperpanjang kontrak Blok Tarakan di Kalimantan Utara. Alasannya, perusahaan menilai blok tersebut masih ekonomis.
Chief Operating Officer (COO) Medco Ronald Gunawan mengatakan perpanjangan itu sampai saat ini masih dibahas secara internal. "Akan perpanjang, tapi kami masih menunggu proses internal," kata dia kepada Katadata, Senin (21/11).
Blok Tarakan saat ini 100% PT Medco E&P Tarakan. Blok tersebut akan berakhir kontraknya pada 2022. Adapun perusahaan mengoperasikan Blok Tarakan secara komersial sejak 1992.
Hingga saat ini, produksi migas di blok tersebut berhasil dipertahankan laju penurunannya di bawah 30% per tahun. Ini karena Medco melakukan optimasi produksi, artificial lift, pengeboran sumur ulang dan pemeliharaan sumur.
Berdasarkan laporan tahunan Medco 2016, produksi minyak Blok Tarakan sebesar 1,94 ribu barel per hari (bph). Jumlah itu meningkat dibandingkan 2015 yang hanya mencapai 1,82 ribu bph. Produksi gas Tarakan juga meningkat menjadi 0,84 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari 0,75 mmscfd di tahun 2015.
Tahun 2016, perseroan juga melakukan pekerjaan ulang dua sumur. Hasilnya produksi minyak bisa meningkat 7% dari tahun sebelumnya. Saat itu Blok Tarakan memiliki 21 sumur minyak dan satu gas yang aktif.
(Baca: Harga Minyak Naik, Laba Medco Semester I Melonjak 7 Kali Lipat)
Di sisi lain, gas dari blok tersebut digunakan untuk kebutuhan kelistrikan, rumah tangga dan masyarakat Kota Tarakan sebagai bagian dari pelaksanaan program Gas Kota. Medco menjual gas ke rumah tangga dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN melalui kontrak jangka panjang.