Tiga Smelter Nikel Berhenti Produksi

Anggita Rezki Amelia
10 Agustus 2017, 09:55
Pabrik baja
Arief Kamaludin | Katadata

(Baca: Vale Gagal Dapat Mitra Bangun Smelter Di Sulawesi)

PT Indoferro yang memiliki kapasitas output 200.000 ton per tahun berhenti berproduksi sejak 19 Juli 2017. Adapun PT Bintang Timur Steel yang berkapasitas produksi 37.440 ton per tahun sejak selesai dibangun pada Juli 2015 belum beroperasi secara lanjut.  

Dengan berhenti beroperasinya ketiga smelter tersebut, tersisa 10 lagi pabrik pengolahan. Sepuluh smelter nikel ini beroperasi dengan total produksi 1.468.596 ton per tahun. Namun, nantinya akan ada  13 smelter nikel lainnya yang saat ini dalam tahap konstruksi dengan total kapasitas mencapai 1.853.000 ton per tahun.

Selama semester I tahun 2017 ini sudah ada dua smelter baru yang terbangun. Targetnya hingga akhir tahun ada empat smelter yang harus terbangun.

(Baca: 23 Smelter Nikel Terancam Tutup Akibat Kebijakan Ekspor Mineral)

Di sisi lain realisasi ekspor nikel (ore) selama enam bulan pertama tahun ini baru mencapai 403 ribu ton, dari rekomendasi ekspor sebesar 8,16 juta ton. "Ekspor ore itu diberikan untuk mengetahui dan memberikan insentif kepada yang serius membangun smelter. Karena kalau dia tidak memenuhi progress, rekomendasi ekspornya dicabut. Siapa yang serius, sesuai kapasitas smelter dia akan dapat diberikan ijin ekspor,” kata Bambang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...