Kementerian ESDM Kaji Harga Gas Tiung Biru Agar Bisa Ekonomis

Anggita Rezki Amelia
15 Juli 2017, 10:00
Blok Cepu
Katadata
Blok Cepu

Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Supangkat sebelumnya mengatakan harga yang diinginkan perusahaan listrik milik pemerintah itu yakni US$ 7 per mmbtu. Harga ini terhitung dari mulut sumur hingga pembangkit. Namun Pertamina menawarkan harga US$ 8 per mmbtu.

Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani pernah mengatakan harga jual gas dari proyek Tiung Biru masih mahal. Penyebabnya diduga karena biaya pengembangan proyek tersebut yang cukup tinggi. Makanya, harga gas yang dihasilkan dipatok tinggi, agar proyek tersebut bisa ekonomis.

Seharusnya, kata Fatar, harga gas dari Proyek Jambaran-Tiung Biru bisa turun menjadi US$ 7 per juta british thermal unit (mmbtu). Hal ini bisa terjadi jika biaya produksi bisa ditekan. Untuk itu perlu ada evaluasi mengenai biaya proyek. Saat ini SKK Migas sudah berencana untuk memeriksa proyek tersebut. 

Di sisi lain, Direktur Utama PEPC Adriansyah mengatakan dirinya belum mengetahui status terbaru dari proses negosiasi antara Pertamina dan PLN. Sebab proses negosiasi tersebut langsung berkaitan dengan induk perusahaan. "Saya belum dapat update status terakhir. Yang negosiasi langsung pertamina (Persero)," kata dia kepada Katadata, Jumat (14/7).

Saat ini Proyek Jambaran-Tiung Biru memang masih terkendala monetisasi harga gas bumi. Padahal proyek ini rencananya akan beroperasi pada 2020. Ketika berproduksi, proyek ini bisa menghasilkan 172 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Dari jumlah tersebut, rencananya PLN akan menyerap 100 mmscfd. 

(Baca: Jadi Proyek Strategis, Pertamina Ingin Gas Tiung Biru Cepat Laku)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...