Jonan Ingin Produksi Proyek Jangkrik Digenjot Dua Kali Lipat

Anggita Rezki Amelia
12 Juni 2017, 11:50
Jonan
ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa
Menteri ESDM Ignasius Jonan meninjau kapal produksi gas terapung (FPU) Jangkrik di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Selasa (21/3/2017).

(Baca: Total Waspadai Penurunan Produksi Blok Mahakam)

Saat ini, produksi dari fasilitas Jangkrik sudah mencapai 120 hingga 130 mmscfd. Padahal, proyek ini baru beroperasi pada 26 Mei mendatang lebih cepat daripada target yang tercantum di dalam rencana strategis Kementerian ESDM 2015-2019 yaitu tahun 2018. “Ini bukti kami mampu kembangkan lapangan migas baru,” kata dia dikutip dari situs Kementerian ESDM, Senin (12/7).

Pada awalnya, produksi hanya 40 mmscfd. Angka ini terus meningkat mencapai puncak produksi 450 mmscfd pada dua atau tiga bulan ke depan. Sementara saat ini produksi gas nasional 7.100 mmscfd.

Sebagaimana diketahui, proyek pengembangan kompleks Jangkrik berada di lepas pantai laut dalam Indonesia. Proyek ini memuat produksi dari Lapangan Jangkrik dan Lapangan Jangkrik North East yang dikelola oleh Eni. Produksi dari kedua lapangan disalurkan melalui 10 sumur bawah laut yang terhubung dengan FPU Jangkrik.

(Baca: Menuju Puncak, Produksi Gas dari Proyek Jangkrik Melonjak 150%)

Setelah diproses di atas FPU, gas akan dialirkan melalui pipa khusus sepanjang 79 km ke fasilitas penerima di darat atau Onshore Receiving Facility yang keduanya baru dibangun oleh Eni, melalui Sistem Transportasi Kalimantan Timur, hingga tiba di kilang LNG Badak di Bontang. Produksi gas dari Jangkrik akan memasok gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNGO ke pasar domestik dan juga pasar ekspor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...