Pemerintah Melunak, Kajian Awal Blok Masela Dilakukan Dua Tahap

Anggita Rezki Amelia
6 Mei 2017, 13:00
Arcandra Tahar
Katadata

Selain mengkaji kapasitas produksi, Inpex juga harus mengkaji lokasi yang layak untuk dibangun fasilitas kilang pengolahan LNG. Opsinya pun ada dua, yakni di Pulau Yamdena dan Pulau Aru. Kedua pulau ini berada di sekitar sumur gas Lapangan Abadi Blok Masela.

Mengenai kajian desain awal Proyek Masela ini, pemerintah telah menetapkan batas waktu kepada Inpex untuk menyelesaikannya. Arcandra mengatakan waktu yang diberikan adalah enam hingga sembilan bulan.

Sayangnya, dia tidak memberitahu secara pasti apakah pemerintah akan memberikan sanksi jika Inpex belum bisa menyelesaikan kajian tersebut sesuai tenggat waktu yang diberikan.

(Baca: Ancam Kontrak Inpex, Arcandra: Ada Perusahaan Tertarik Kelola Masela)

Pihak Inpex mengaku akan segera menyelesaikan kajian awal seperti yang diminta pemerintah. Namun, masih ada beberapa tahapan yang harus diselesaikan dengan pemerintah.  "Kami terus berupaya memulai proyek pengembangan lapangan gas Abadi secepatnya," kata Juru Bicara Inpex Usman Slamet kepada Katadata, Jumat (5/5).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, Menteri ESDM Ignasius Jonan pernah mengirimkan surat kepada Inpex pada 7 Februari 2017. Dalam surat tersebut, dia meminta Inpex melakukan kajian terhadap dua skenario kapasitas produksi dan lokasi kilang dalam Pre-FEED.

Melalui surat balasan pada 24 Februari lalu, Inpex menyatakan setuju melaksanakan permintaan tersebut. Namun, Inpex meminta skenario ini dilakukan pada kajian awal sebelum pre-FEED. Tujuannya agar Inpex dapat menjalankan desain awal secara efisien dan murah.

Pertimbangannya, menurut Inpex, biaya untuk melakukan satu kajian desain awal adalah sekitar US$ 25 juta. Sementara Inpex diminta melakukan empat kajian meliputi kapasitas produksi dan penentuan pulau dalam tahap Pre-FEED. Jadi, totalnya mencapai sekitar US$ 100 juta.

Sedangkan Arcandra mengatakan biaya melakukan kajian desain awal tidaklah mahal. Pernyataan ini berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun di industri migas. "Saya pernah Pre-FEED di Malaysia tidak besar biayanya. Padahal lapangan migas itu offshore (lepas pantai) dan deepwater (laut dalam)," kata dia beberapa waktu lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...