Pemprov Maluku Permudah Pembebasan Lahan Kilang Masela

Anggita Rezki Amelia
22 Maret 2017, 16:52
Blok Masela
Arief Kamaludin | Katadata

Sumber Katadata di sektor migas pernah mengatakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menginginkan kilang tersebut dibangun di Pulau Tanimbar. Hal ini didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Sedangkan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar memilih Aru.

Menanggapi hal itu, menurut Said, Pulau Aru terlalu jauh dan tidak strategis untuk membangun kilang Masela. ''Aru terlalu jauh, jaraknya 300 kilometer (km),'' kata dia. 

Mengacu kajian Inpex Corporation, jika kilang dibangun di Tanimbar maka membutuhkan pipa sepanjang 200 kilometer (km). Alhasil, dana investasi yang dibutuhkan US$ 19,3 miliar. Sedangkan kalau dibangun di Aru membutuhkan pipa 600 kilometer (km),  dan biaya melesat menjadi US$ 22,3 miliar.

Masyarakat juga diminta tidak saling berebut daerah pembangunan kilang. Pemerintah kabupaten harus menghilangkan konflik kepentingan sehingga penilaian berdasarkan hasil studi yang kredibel. Di sisi lain, dalam pengerjaan proyek, semua tenaga kerja harus diambil dari Maluku.

Di sisi lain, Said tidak mau mencampuri soal rencana besaran kapasitas produksi Proyek Masela. Keputusan itu diserahkan kepada Kementerian ESDM. (Baca: Kementerian Energi Terbelah soal 2 Poin Pengembangan Blok Masela)

Namun ia optimistis proyek tersebut bisa berjalan tahun ini, sehingga lima tahun ke depan sudah mulai produksi. Di kawasan tersebut nantinya akan dibangun beberapa industri seperti pupuk dan petrokimia. “Saya dengar dari Menteri (ESDM) Pak Jonan, tahun ini mulai dilakukan, kan 5 tahun ke depan baru bisa produksi,” ujar dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...