Terdampak Corona, Freeport Indonesia Ajukan Penundaan Proyek Smelter

Image title
15 Mei 2020, 13:21
Ilustrasi, tambang terbuka PT Freeport Indonesia. Freeport Indonesia mengajukan penundaan pembangunan smelter karena mobilitas kontraktor dan pasokan material terhambat pandemi corona.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ilustrasi, tambang terbuka PT Freeport Indonesia. Freeport Indonesia mengajukan penundaan pembangunan smelter karena mobilitas kontraktor dan pasokan material terhambat pandemi corona.

Untuk membangun proyek senilai US$ 3 miliar atau setara Rp 41 triliun ini, Freeport Indonesia mendapat pinjaman sebesar US$ 2,8 miliar atau Rp 38 triliun dari sembilan bank. Biaya terbesar dialokasikan untuk engineering, procurement, & construction (EPC).

Pembangunan smelter ini sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara (Minerba). Perusahaan tambang diwajibkan melakukan pemurnian untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil pertambangan.

Meski demikian, Orias tidak membeberkan sampai kapan Freeport Indonesia akan menunda pembangunan smelter ini. Ia hanya menyatakan, kelanjutan pembangunan akibat penundaan ini akan dibahas dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sekadar informasi, tak hanya membangun fasilitas pengolahan sendiri, Freeport Indonesia juga membuka peluang kerja sama dengan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) untuk membangun smelter.

Penjajakan kerja sama itu dilakukan oleh anak usaha Bumi Resources, yaitu PT Gorontalo Minerals yang memiliki wilayah konsesi di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

(Baca: Pandemi Corona Memukul Freeport, Pangkas Dividen dan Belanja Modal)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...