Pertamina Optimistis PLTGU Jawa-1 Bakal Beroperasi Akhir 2021

Image title
27 Agustus 2020, 14:51
President Commissioner, PT Pertamina Power Indonesia Dharmawan H. Samsu memaparkan materi dalam acara webinar SAFE Forum 2020: The Future of Fossils Fuels: Shifting the Conversation, Kamis (27/8/2020).
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
President Commissioner, PT Pertamina Power Indonesia Dharmawan H. Samsu memaparkan materi dalam acara webinar SAFE Forum 2020: The Future of Fossils Fuels: Shifting the Conversation, Kamis (27/8/2020).

PT Pertamina menyatakan optimis pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa-1 dapat rampung dan beroperasi akhir 2021. Adapun proyek ini digadang-gadang memiliki kapasitas sebesar 1.760 megawatt (MW) atau 1,76 gigawatt (GW).

President Commissioner PT Pertamina Power Indonesia Dharmawan H. Samsu menyampaikan perusahaan terus berkomitmen mendukung pengembangan energi bersih. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber gas pada proyek PLTGU Jawa-1 yang lebih ramah lingkungan dibanding energi fosil.

"Karena gas sumber bersih, proyek PLTGU Jawa-1 sekitar 70% diharapkan dapat beroperasi pada kuartal III 2020," ujar Dharmawan dalam webinar bertajuk "The Future of Fossils Fuels: Shifting the Conversation" yang diselenggarakan Katadata.co.id, Kamis (27/8).

Pembangunan proyek pembangkit listrik ini ia katakan berjalan sesuai rencana, meski di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 sekalipun. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa proyek ini sedikit terhambat karena pengiriman material terkendala.

Namun Dharmawan menyebutkan bahwa meski ada tantangan karena adanya pandemi corona, pengerjaan proyek PLTGU Jawa-1 tetap dijalankan. Terus dilanjutkannya proyek ini agar kebutuhan listrik yang terintegrasi dapat segera tercapai.

Proyek Jawa-1 merupakan proyek yang mengintegrasikan fasilitas gas dengan proyek pembangkit listrik yang terdiri dari PLTGU berkapasitas 1.760 MW, Floating Storage Regasification Unit (FSRU), pipa gas dan jalur transmisi yang menyambungkan pembangkit dengan titik interkoneksi.

Gas alam atau liquefied natural gas (LNG) yang dipasok PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan diterima dan diregasifikasi di unit FSRU. Selanjutnya gas tersebut dialirkan ke unit PLTGU Jawa-1 melalui pipa offshore dan onshore.

Kemudian, listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 akan disalurkan ke PLN selama 25 tahun dengan skema Build, Own, Operate and Transfer (BOOT) ke sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 500 kV dari lokasi pembangkit ke gardu induk 500 kV PLN.

Proyek PLTGU yang berlokasi di desa Cilamaya, Kabupaten Karawang Jawa Barat ini berdiri di lahan milik PT Pertamina Gas (Pertagas) seluas 39 hektare (Ha). Sedangkan FSRU akan ditambatkan di laut Cilamaya dengar jarak 20 Kilometer (Km) dari pantai.

Untuk menjalankan proyek terintegrasi IPP Jawa-1 diperlukan dua project company yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR). Dalam proyek ini, JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi dan mengoperasikan PLTGU Jawa-1, transmission line, substation, serta switchyard facilities.

Sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain dan konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU yang akan menerima LNG dari kilang Tangguh. Sebelumnya tercatat kepemilikan saham JSP dipegang oleh konsorsium PPI, Marubeni, dan Sojitz dengan kepemilikan saham masing-masing 40%, 40% dan 20%.

Untuk saham JSR sebagian besar dimiliki oleh konsorsium PPI, Marubeni dan Sojitz yang masing-masing memiliki porsi kepemilikan 26%, 20%, 10%. Sementara sisanya dimiliki oleh PT Humpuss Intermoda Transportasi dan Mitsui O.S.K Lines (MOL), dengan porsi kepemilikan masing-masing 25% dan 19%.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...