Gas Turbin Tiba di Lokasi, PLTGU Jawa-1 Bakal Beroperasi Sesuai Target

Sorta Tobing
18 September 2020, 12:24
pltgu jawa-1, gas turbin, ge, pertamina power indonesia
Dokumentasi GE
GE mendatangkan satu dari dua gas turbin untuk proyek pembangkit listrik PT Jawa Satu Power di Karawang, Jawa Barat, Jumat (18/9).

Proyek Jawa-1 merupakan proyek yang mengintegrasikan fasilitas gas dengan proyek pembangkit listrik. Di dalamnya akan terdiri dari PLTGU berkapasitas 1.760 MW, floating storage regasification unit (FSRU), pipa gas, dan jalur transmisi yang menyambungkan pembangkit dengan titik interkoneksi.

Gas alam cair (LNG) pembangkit ini akan diterima dan diregasifikasi di unit FSRU. Selanjutnya gas tersebut dialirkan ke unit PLTGU Jawa-1 melalui pipa offshore dan onshore. Kemudian, listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 akan disalurkan ke PLN selama 25 tahun dengan skema build, own, operate and transfer (BOOT) ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Listriknya akan melewati jaringan transmisi 500 kilo Volt (kV) dari lokasi pembangkit ke gardu induk 500 kV PLN.

Proyek PLTGU yang berlokasi di desa Cilamaya, Kabupaten Karawang Jawa Barat ini berdiri di lahan milik PT Pertamina Gas (Pertagas) seluas 39 hektare (Ha). Sedangkan FSRU akan ditambatkan di laut Cilamaya dengar jarak 20 Kilometer (Km) dari pantai.

Untuk menjalankan proyek terintegrasi perusahaan listrik swasta (IPP) Jawa-1 memerlukan dua project company yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR). Dalam proyek ini, JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi dan mengoperasikan PLTGU Jawa-1, transmission line, substation, serta switchyard facilities. Sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain dan konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU yang akan menerima LNG dari kilang Tangguh.

Kepemilikan saham JSP dipegang oleh konsorsium Pertamina Power Indonesia, Marubeni, dan Sojitz dengan kepemilikan saham masing-masing 40%, 40% dan 20%. Untuk saham JSR dimiliki oleh Pertamina Power Indonesia, Marubeni dan Sojitz dengan masing-masing memiliki porsi kepemilikan 26%, 20%, 10%. Sisanya dimiliki oleh PT Humpuss Intermoda Transportasi dan Mitsui OSK Lines (MOL), dengan porsi kepemilikan masing-masing 25% dan 19%.

Dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik 2019-2028 pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 56,6 giga Watt (GW) atau rata-rata 5,6 GW/tahun. Dari jumlah tersebut, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara masih mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 27,1 GW atau 48% dari total.

Sementara target penambahan kapasitas pembangkit dari perusahaan listrik swasta atau IPP dalam 10 tahun ke depan mencapai 33,67 GW atau sekitar 60% dari target nasional. Adapun PLTU masih mendominasi penambahan pembangkit listrik IPP, yakni mencapai 14,3 GW atau sekitar 44% dari total target penambahan listrik dari pihak swasta.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...