Hasil Kajian: Hilirisasi Batu Bara Lebih Mahal daripada Impor Elpiji

Image title
10 November 2020, 18:54
dimethyl ether, dme, elpiji, lpg, hilirisasi batu bara, ptba, bukit asam
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Studi IEEFA menyimpulkan proyek hilirisasi batu bara terlalu mahal dan tidak sesuai dengan tujuan pemerintah.

Hal tersebut justru akan mendatangankan kerugian finansial cukup signifikan."Rasanya tidak bijak apabila beban tersebut ditambah dengan keharusan untuk mendukung proyek yang hanya akan menyebabkan kerugian,” kata Peh berdasarkan keterangan tertulis, Selasa (10/11).

Contoh perusahaan yang bakal merugi karena proyek gasifikasi batu bara adalah PT Bukit Asam (Persero) Tbk. IEEFA menghitung, kerugiannya per tahun mencapai Rp 5 triliun (US$ 377 juta).

2021, Bukit Asam Bangun Proyek Gasifikasi Batu Bara

Sebelumnya, Bukit Asam menyatakan bakal menggenjot proyek hilirisasi batu bara dan sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan asing. Targetnya, tahun depan pengerjaan teknik, pengadaan, dan konstruksi (EPC) dapat mulai berjalan.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan langkah ini sesuai dengan arahan pemerintah. Produk pertambangan mineral dan batu bara (minerba) harus memberi nilai tambah bagi perekonomian domestik.

Arviyan mengakui selama seabad perusahaan berkode efek PTBA itu beroperasi, produknya kerap dipakai untuk pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU yang berpolusi tinggi. “Tidak memberi nilai tambah,” kata dia dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Karena itu, perusahaan akan terjun ke bisnis hilirisasi, yaitu gasifikasi batu bara yang menghasilkan dimethyl ether alias DME. Produk ini harapannya dapat menekan impor elpiji yang kerap membebani keuangan negara.

Dalam proyek hilirisasi itu, Pertamina bakal menjadi pembeli gasnya. Ada pula investor pemilik teknologi gasifikasi tersebut. Seluruh pihak telah menandatangani perjanjian kerja sama pada 2019. Persiapan pembangunan pabrik, termasuk pra-konstruksi, tengah berlangsung. Targetnya, pada 2025 proyek ini mulai beroperasi.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...