Freeport Tunggu Keputusan Pemerintah Soal Lokasi Pembangunan Smelter

Image title
4 Desember 2020, 16:01
freeport, smelter, pertambangan, minerba, weda bay, gresik, jiipe
Arief Kamaludin | Katadata
PT Freeport Indonesia menunggu keputusan pemerintah terkait lokasi pembangunan smelter tembaga.

Executive Vice President and Chief Financial Officer Freeport McMoran Kathleen Quirk menghitung biaya membangun smelter sangat besar ketimbang perluasan pabrik yang sudah ada. Untuk pabrik baru investasinya mencapai US$ 3 miliar. “Untuk perluasan smelter sekitar US$ 250 juta,” ucapnya.

Sebagai informasi, Freeport McMoran merupakan pemegang saham 49% Freeport Indonesia. Sisa kepemilikan saham itu ada di tangan pemerintah, melalui MIND ID alias PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu sebelumnya telah melakukan kesepakatan  dengan Mitsubishi Materials Corporation untuk meningkatkan kapasitas smelter tembaga PT Smelting dari 1 juta ton menjadi 1,3 juta ton konsentrat per tahun. Sebagai kompensasinya, smelter baru Freeport kapasitasnya menurun dari 2 juta ton menjadi 1,7 juta ton per tahun. 

Smelting merupakan smelter tembaga pertama Indonesia yang dibangun Freeport bersama konsorsium Jepang pada 1996. Lokasinya juga di Gresik, Jawa Timur dengan operatornya Mitsubishi. 

Kapasitasnya mencapai 1 juta ton konsentrat tembaga yang mampu diolah menjadi 300 ribu ton katoda per tahun. Di pabrik ini, Freeport memurnikan 40% seluruh produksi tembaganya yang berasal dari tambang Grasberg di Mimika, Papua.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...