Geliat Industri Manufaktur Picu Kenaikan Impor Solar Industri HSD

Image title
21 April 2021, 09:11
Geliat Industri Manufaktur Picu Kenaikan Impor Solar Industri HSD
ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO
Pekerja merakit mesin mobil di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

Selain manufaktur, peningkatan impor solar HSD didorong oleh kinerja di sektor pertambangan. Ini karena harga komoditas emas hitam meningkat.

Lalu, sektor perkebunan kelapa sawit juga membutuhkan solar jenis tersebut. "Jadi booming komoditas dan manufaktur ini yang membuat impor HSD meningkat. Sejauh ini relasinya begitu," kata Bhima.

Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak menilai, kenaikan bahan bakar jenis diesel sejalan dengan perekonomian yang mulai bergerak. Ini mendorong konsumsi BBM.

"Hal ini terlihat di jalan. Begitu banyak kendaraan termasuk kontainer. Selama Januari sampai Maret memang terjadi peningkatan konsumsi BBM," kata Alfon.

Sedangkan Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Putut Andrianto menjelaskan, konsumsi diesel hanya 38.161 kilo liter per hari pada kuartal pertama. Jumlahnya menurun dibandingkan periode sama tahun lalu 40.822 kilo liter per hari.

Selain itu, ia menyatakan bahwa Pertamina hanya mengimpor solar jenis tersebut dengan jumlah kecil. "Kami tidak impor solar atau HSD. Kami impor solar hanya untuk keperluan industri khusus dan jumlahnya sangat kecil," ujar Patra.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...