Eks Bos Pertamina Pesimistis RI Bisa Setop Impor BBM dan LPG pada 2030

Image title
29 April 2021, 11:33
impor bbm lpg, pertamina,
ANTARA FOTO/Jojon/nz.
Tangki tampung PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (29/12/2020).

"Kalaupun BBM itu bisa dipenuhi cuma harus ingat minyaknya harus impor. BBM tidak impor, tapi minyak mentah impor," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menyadari untuk mencapai target tersebut memanglah tidak mudah. Namun setidaknya pemerintah harus tetap merencanakannya dengan baik.

"Dengan rencana yang baik sendiri kita baru bisa sukses 50%. Untuk 50% nya strategi dan langkah perlu kita jalankan sebaik-baiknya," katanya.

Untuk mengurangi impor minyak maupun BBM, pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi. Seperti meningkatkan kapasitas kilang, mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dengan menggalakan infrastruktur bahan bakar gas (BBG) dan program jaringan gas yang lebih masif, serta menggenjot produksi bahan bakar nabati.

Di samping itu, pemerintah juga mendorong adanya penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai. Lalu target 1 juta kompor listrik di tahun ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG. Pemerintah juga tengah menyiapkan proyek gasifikasi yang mengubah batu bara menjadi dimethyl ether sebagai substitusi LPG.

"Kita juga masih mempunyai sedikitnya 8 lapangan gas sebagai bahan baku LPG. Ini bisa ditingkatkan untuk kebutuhan LPG dalam negeri," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...