Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Listrik Jawa-Bali Aman Saat Lebaran
"Khusus sistem kelistrikan Jawa Madura Bali diperkirakan pada periode Hari Raya Idul Fitri dalam kondisi normal dengan cadangan daya pembangkit lebih besar dari kapasitas unit terbesar sistem yaitu PLTU Jawa-7," ujarnya.
Rida berharap PLN dapat memastikan kesiapan dan keandalan sistem kelistrikan, meliputi kesiapan unit pembangkit, penguatan jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik.
PLN juga diminta menghentikan sementara pemeliharaan instalasi di transmisi dan gardu induk kecuaIi pekerjaan darurat seperti perbaikan kerusakan atau gangguan peralatan. Serta menjaga kontinuitas pasokan listrik di lokasi-lokasi prioritas seperti tempat ibadah utama, bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, jalan nasional, rumah sakit.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus memantau dan memastikan pasokan listrik aman jelang Hari Raya Idulfitri. Menurutnya PLN telah menyiagakan personil dan posko siaga di seluruh unit PLN di Indonesia.
PLN menyiapkan 2.327 posko siaga, 31.000 personil, 4.591 unit kendaraan yang siap bertugas 24 jam untuk menjaga keandalan pasokan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia. "Meskipun di tengah pandemi Covid-19, kami komitmen terus siaga menjaga pasokan listrik, khususnya untuk libur Idul Fitri 1442 H," kata Zulkifli.
Sebelumnya PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) memproyeksikan kenaikan konsumsi listrik sebesar 2% pada saat hari raya Idul Fitri tahun ini. Kenaikan disebabkan kebijakan larangan mudik Lebaran.
General Manager PLN Disjaya Doddy B Pangaribuan mengatakan beban puncak pada hari H lebaran di Jakarta akan berada pada angka 3.103 megawat (MW) atau 3,1 gigawat (GW). Prediksi angka konsumsi ini meningkat 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3.038 MW.
Sama dengan hari pertama, pada hari kedua Lebaran (14 Mei 2021) PLN Disjaya memproyeksikan beban puncak listrik mencapai 3.074 MW. Dengan kenaikan yang sama sebesar 2% dari yang sebelumnya 3.009 MW.