Pertamina Diminta Ganti Fasilitas Produksi Hulu Migas yang Sudah Tua
Beberapa pihak menilai insiden Pertamina lebih pada keteledoran dan perawatan yang kurang. Namun PHE ONWJ mengklaim telah melakukan perawatan berkala di area fasilitas produksinya.
Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina Whisnu Bahriansyah menjelaskan, pasca ditemukannya lokasi kebocoran minyak, PHE ONWJ langsung menutup aliran minyak serta mengisolasi area kebocoran, sehingga tumpahan minyaknya tidak meluas.
Selanjutnya PHE ONWJ memperbaiki kebocoran dengan memasang clamp, lalu memastikan pipa yang bocor sudah benar-benar tertutup dengan melakukan leak test yang dimonitor oleh remote operated vehicle (ROV) dan dipantau menggunakan kapal.
"PHE ONWJ melakukan perawatan aset secara berkala dan itu sudah menjadi bagian dari standard operating procedure (SOP) untuk memastikan fasilitas produksi tetap andal dan aman," kata Whisnu beberapa waktu lalu.
Menurutnya operasional industri hulu migas memiliki risiko tinggi. Oleh sebab itu perusahaan sangat memperhatikan pemeliharaan aset. Namun ada banyak faktor, baik yang dapat dikontrol maupun tidak, seperti faktor alam, yang menambah risiko tersebut.
Whisnu mengatakan PHE akan berupaya menekan risiko seminimal mungkin dengan menjalankan langkah langkah pemeliharaan aset, SDM yang memiliki kualifikasi, dan menjalankan operasi secara aman.