Harga Minyak Anjlok 8% ke US$ 112 Dipicu Sentimen Perlambatan Ekonomi

Happy Fajrian
20 Juni 2022, 16:32
harga minyak, perlambatan ekonomi
www.skkmigas.go.id

Harga minyak turun signifikan dalam sepekan terakhir dari kisaran US$ 122-124 per barel mendekati US$ 110 per barel atau lebih dari 8% pada awal pekan ini, Senin (20/6). Anjloknya harga minyak dipicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi yang akan menekan permintaan energi.

Minyak jenis Brent hari ini berada di level US$ 112,13 per barel. Padahal pada pekan lalu sempat menyentuh US$ 124 per barel. Sementara minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) di level US$ 108,87 dari sebelumnya sempat menyentuh US$ 123 per barel.

“Jelas faktor makro yang mendorong harga minyak saat ini, bukan fundamental, yang masih mendukung," kata kepala analis komoditas ING, Warren Patterson, seperti dikutip Reuters, Senin (20/6).

Analis pasar CMC Tina Teng mengatakan harga minyak yang lebih rendah disebabkan oleh kekhawatiran resesi yang luas setelah bank sental AS, the Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, yang diikuti oleh bank sentral lain di dunia.

Minyak dari Rusia, eksportir terbesar kedua di dunia, tetap berada di luar jangkauan sebagian besar negara karena sanksi negara Barat atas invasi Moskow ke Ukraina. Dampaknya sebagian telah dimitigasi dengan pelepasan cadangan minyak strategis dan peningkatan produksi dari OPEC+.

Namun dua upaya tersebut membuat daya redam dunia terhadap potensi gangguan pasokan berikutnya berkurang. “Jika pelepasan cadangan AS berlanjut, cadangan strategis AS akan mencapai level terendah 40 tahun 358 juta barel pada Oktober," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...