Pertamina Gandeng Perusahaan Nasional hingga Asing untuk Dekarbonisasi

Happy Fajrian
31 Agustus 2022, 16:22
pertamina, transisi energi, emisi karbon
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Seorang pengemudi ojek daring menukar baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (4/3/2022).

Dalam kerja sama ini, Pertamina dan Jogmec berkolaborasi dalam kegiatan CO2 Injection di Lapangan Jatibarang melalui studi bersama pelaksanaan proyek injeksi CO2 sebagai tahap awal untuk lebih mendukung Full Field Scale CO2-EOR sebagai metode untuk meningkatkan produksi minyak dan mengurangi emisi karbon dioksida di Lapangan Jatibarang.

Nicke mengatakan, kerja sama ini dilandaskan akan tingginya permintaan energi terbarukan dan bahan bakar rendah karbon yang diperkirakan akan meningkat untuk memerangi peningkatan emisi gas rumah kaca dari bahan bakar fosil.

Industri minyak dan gas (migas) menyumbang lebih dari 40% dari total emisi gas rumah kaca global, sehingga memainkan peran penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Akibatnya, ada kebutuhan untuk mempercepat transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan bahan bakar rendah karbon. Penggerak pendukung diperlukan untuk menjawab tantangan dalam mempercepat transisi energi,” kata Nicke.

Dia menambahkan, Pertamina sebagai salah satu BUMN energi terbesar di Indonesia menunjukkan kontribusinya dalam mendukung komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian Paris.

Untuk itu, kolaborasi yang terbentuk di bawah payung B20 antara Pertamina dengan negara-negara mitra anggota G20 dalam pengembangan bersama beberapa teknologi rendah karbon akan memainkan peran kunci dalam transisi energi.

Ini termasuk PV solar panel untuk klaster industri hijau, pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk bioenergi, dan pemanfaatan dan penyimpanan penangkapan karbon.

“Ini adalah kolaborasi antara perusahaan, dan negara, dan yang paling penting adalah kolaborasi antara umat manusia untuk berkontribusi dalam tindakan nyata dan nyata untuk mencapai tujuan konsensus menyediakan akses yang adil ke energi berkelanjutan dan melindungi iklim kita untuk generasi yang akan datang,” kata Nicke.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...