Pertagas hingga PTPN Kerja Sama Suplai Biogas Sawit untuk Industri

Muhamad Fajar Riyandanu
19 Oktober 2022, 12:45
Tandan buah segar hasil perkebunan kelapa sawit di Medang Sari, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (19/8).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Tandan buah segar hasil perkebunan kelapa sawit di Medang Sari, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (19/8).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong pemanfaatan Compressed Biomethane bagi sektor industri untuk percepatan peningkatan kontribusi energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama hulu ke hilir penyediaan Compressed Biomethane antara Pertamina NRE, Subholding Gas Pertamina melalui afiliasinya, Pertagas Niaga, serta PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) dalam acara State-owned Enterprises International Conference di Bali, Selasa (18/10).

Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani, dan President Director PT Pertagas Niaga, Aminuddin yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Direktur Strategi, Portfolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina A. Salyadi Dariah Saputra.

Kerja sama antara Pertamina NRE dengan PTPN III mencakup pengembangan fasilitas produksi biomethane. PTPN III akan menyuplai bahan baku berupa limbah cair kelapa sawit atau lebih dikenal dengan palm oil mill effluent (POME) yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit milik PTPN III di Bah Jambi, Sei Silau, dan Sei Meranti.

Limbah cair kelapa sait diolah menjadi biogas dan kemudian dimurnikan dan dikompresi menjadi compressed biomethane di plant milik Pertamina NRE. Pertagas Niaga membeli compressed biomethane dari Pertamina NRE dengan total volume mencapai 300 MMBTU/hari per lokasi PKS.

Pada tahap pertama, compressed biomethane ini akan disuplai untuk memenuhi kebutuhan industri di wilayah Sumatera Utara. Penggunaan compressed biomethane ini mendukung mendorong tercapainya Nett Zero Emission tahun 2060.

Dannif mengatakan, pemanfaatan Compressed biomethane  berkontribusi positif bagi lingkungan. Selain itu, pemanfaatan limbah ini diharapkan mampu mengurangi impor LPG sehingga membantu penghematan keuangan negara. 

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...