Uji Coba Beli Gas Elpiji 3 Kg Wajib Pakai KTP Digelar di 5 Daerah

Muhamad Fajar Riyandanu
26 Desember 2022, 16:52
Karyawan membongkar muat tabung gas Elpiji 3 kg di sebuah agen di Mampang Prapatan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).
ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Karyawan membongkar muat tabung gas Elpiji 3 kg di sebuah agen di Mampang Prapatan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Irto pun menjelaskan bahwa langkah ini bukan merupakan kebijakan baru. Sebab, Pertamina sudah menerapkan pencatatan konsumen elpiji 3 kg yang membeli di pangkalan resmi Pertamina. "Hal ini sebenarnya sudah jalan, namun selama ini pencatatannya manual, ada log book di masing-masing pangkalan," kata Irto.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa tahapan persiapan pelaksanaan transformasi penyaluran elpiji 3 kg sudah di mulai sejak Oktober 2022. Selain data P3KE, dia menyebut pemerintah juga bakal merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai data penyaluran elpiji 3 kg pada 2023.

"Setelah masyarakat melakukan registrasi, kami akan coba terapkan yang registrasi itu yang mendapatkan elpiji 3 kg, itu tahap pertama. Kemudian ada evaluasi dan pembatasan konsumen. Jadi, pertama itu kami dorong registrasi dan proyek percontohan di 5 kecamatan," kata Tutuka dalam Energy Corner CNBC pada Senin (26/12).

Langkah pemerintah untuk mengatur ulang penyaluran subsidi elpiji 3 kg dilandasi oleh distrubsi yang tidak tetap sasaran. Pada tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi elpiji 3 kg sebesar Rp 134,8 triliun. Namun sayangnya, Kementerian Keuangan memperkirakan 68% dari alokasi tersebut atau Rp 91,7 triliun tidak tepat sasaran karena mengalir kepada kelompok masyarakat mampu.

"Setiap tabung 3 kg LPG yang dibeli masyarakat, APBN menanggung Rp 31.275, itulah besaran subsidi yang dinikmati masyarakat dan kebanyakan dinikmati masyarakat mampu," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febiro Nathan Kacaribu pada Rapat Panja RAPBN 2023 di Banggar DPR RI pada Senin (12/9), lalu. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 ada 82,78% rumah tangga Indonesia yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar utama untuk memasak.

Persentase itu mencakup rumah tangga yang menggunakan LPG tabung 3 kg, 5,5 kg, dan 12 kg.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...