Genjot Produksi, SKK Migas Targetkan Bor 90 Sumur Baru di Sumbagsel

Muhamad Fajar Riyandanu
28 Desember 2022, 16:34
sumur migas, skk migas, pengeboran, produksi migas, lifting migas
Katadata
Ilustrasi pengeboran migas.

Dwi menambahkan kedua target ini merupakan target yang cukup menantang dan memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya. Menurutnya, mayoritas KKKS memerlukan dukungan dalam pembebasan lahan yang masih cukup terhambat dan juga perijinan seperti UKL-UPL dan sebagainya.

“Sering kali ada temuan migas, tetapi waktu untuk membuat proyek bisa onstream butuh waktu yang lama. Sesuai arahan Presiden, negara memberikan insentif agar keekonomian lapangan dapat dipastikan," kata Dwi.

Potensi peningkatan produksi lainnya berasal dari percepatan plan of development (POD) Bungkal Bungin Rayun yang dioperasikan oleh Jindi South Jambi B. Selain itu, peningkatan produksi dari KKKS Seleraya Belida adalah upaya mempercepat put on production (PoP) sumur anggur selatan yang ditargetkan di September 2023.

Keberhasilan horizontal well dan multistage fract yang diperolah Medco Rimau akan dilakukan upaya penerapan secara masif di wilayah kerja lain yang memiliki karateristik reservoir yang sama.

Telah dilaksanakannya kegiatan CO2 injection di Petrochina terus dilakukan monitor untuk memperoleh hasil yang optimal. Kemudian diharapkan dapat dilakukan percepatan pengembangan lapangan gas Budi Deep yang dioperasikan oleh KKKS Tately Palmerah.

Dwi menyebut, area Sumbagsel juga sangat diuntungkan dengan kondisi infrastruktur untuk minyak dan gas yang memadai, sehingga KKKS didorong untuk tidak ragu-ragu dalam melakukan kegiatan penemuan dan pengembangan cadangan migas baru.

Dwi juga mendorong agar ada investasi dan pengolahan lebih lanjut dari rich gas atau gas alam basah yang dapat di olah menjadi LPG di PHE Jambi Merang yang memiliki potensi bisa dijadikan LPG hingga 200.000 ton per tahun.

“Jika investasi untuk pengolahan rich gas menjadi LPG direalisasikan tentu akan memberikan penerimaan negara yang lebih optimal, dan membantu Pemerintah mengurangi impor LPG yang telah membebani negara karena volume dan nilai impor yang tinggi," ujar Dwi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...