Sri Lanka Kerek Tarif Listrik 66% Demi Bantuan IMF untuk Atasi Krisis
Wijesekera tidak merinci berapa harga yang akan naik, namun dia berharap bisa menurunkan tarif pada Juli, ketika pemerintah berencana merevisi harga lagi.
Sri Lanka berada di tengah-tengah krisis keuangan terburuknya dalam tujuh dasawarsa dan harus menempatkan keuangan publiknya yang terlilit hutang besar-besaran untuk membuka pinjaman IMF senilai US$ 2,9 miliar yang disetujui pada bulan September.
Wijesekera mengatakan kenaikan harga akan membantu kementerian ketenagalistrikan mengimbangi kesenjangan yang disebabkan oleh penghentian subsidi pemerintah, dan juga membantu pemerintah mengelola kontrak bahan bakar jangka panjangnya dengan lebih baik.
Protes massa terhadap salah urus ekonomi mendorong mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa dari kekuasaan tahun lalu setelah ribuan orang mengambil alih kediaman resmi dan kantornya.
Sejak mengambil alih pada bulan Juli, Presiden Ranil Wickremesinghe dengan putus asa mencari dukungan dari kreditor internasional, khususnya IMF.