ESDM Kecewa, Anggap Shell Lambat Proses Lepas Saham di Blok Masela

Muhamad Fajar Riyandanu
23 Mei 2023, 19:16
Ilustrasi.
Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi.

"Masih dalam proses negosiasi, agak alot. Shell itu ya mestinya dia lebih mengerti. Untuk kepentingan Indonesia Shell gak mau fleksibel," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (19/5).

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. Dia menyebut proses alih aset tersebut terkendala negosiasi kesepakatan harga antara konsorsium dengan Shell. Konsorsium Pertamina dan Petronas juga terus melakukan negosiasi dengan Shell untuk segera merampungkan pembelian 35% hak partisipasi sebelum melewati batas target maksimal yang ditetapkan oleh pemerintah pada paruh pertama tahun ini.

"Sudah pasti kalau negosiasi itu harganya yang belum ketemu. Namun selisih harganya sudah semakin mengecil," kata Dwi di Kementerian ESDM pada Senin (15/5).

SKK Migas pernah menyampaikan bahwa Pertamina perlu menyiapkan US$ 1,4 miliar atau setara Rp 21 triliun untuk mengakuisisi 35% PI Shell di Blok Masela. Besaran itu menghitung pengeluaran Shell saat mengelola Blok Masela, yakni US$ 875 juta untuk PI 35% dan US$ 700 juta untuk investasi.

Konsorsium Pertamina dan Petronas kini sedang dalam proses untuk menyepakati rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) bersama SKK Migas.

Satu poin utama yang dibahas dalam PoD tersebut adalah implementasi teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS). Adanya tambahan fasilitas CCS di Proyek LNG Masela berdampak pada biaya proyek yang membengkak menjadi US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...