Harga Minyak Berpotensi Terjun ke US$ 50-40 Imbas Gejolak di Rusia

Muhamad Fajar Riyandanu
27 Juni 2023, 12:20
harga minyak, vladimir putin, rusia
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Harga minyak berpotensi turun hingga ke level US$ 50-40 per barel seiring gejolak politik di Rusia dengan adanya upaya kudeta terhadap Vladimir Putin.

"Peristiwa di Rusia mengarahkan pasar untuk mempertimbangkan berapa banyak produksi dan ekspor minyak Rusia dapat terpengaruh jika Wagner mengambil lebih banyak wilayah atau jika Rusia jatuh ke dalam perang saudara," kata Andy.

Satu suara dengan McGlone, Andy juga melihat potensi bearish pada pasar minyak mentah global seiring langkah Presiden Putin yang akan mencoba mengekspor minyak Rusia untuk mengumpulkan uang demi membayar pendukung sekaligus menjaga kesetiaan tentara di sisinya.

McGlone menambahkan, kondisi harga minyak mentah yang melandai selama setahun terakhir terjadi karena Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk mencoba menekan inflasi dan menghasilkan kondisi kredit yang lebih ketat serta meningkatkan kekhawatiran akan resesi.

Pemulihan ekonomi di Cina dan meredanya kebijakan penguncian wilayah (lockdown) pandemi Covid-19 berkontribusi pada bangkitnya permintaan minyak, setelah pada tahun sebelumnya mengalami defisit permintaan.

Harga minyak global juga merosot meskipun Arab Saudi mengumumkan secara sepihak akan memangkas produksi sebesar 1 juta per hari. Langkah itu melanjtukan pengurangan produksi yang diumumkan oleh eksportir terbesar dunia dan sekutunya, lebih dikenal dengan nama OPEC, pada awal April.

“Biasanya yang terjadi ketika OPEC memangkas pasokan adalah yang terjadi di ‘bear market’. Mereka merespons apa yang mereka lihat pada kondisi makro,” ujar McGlone.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...