Topik Nikel Digadang Jadi Bahasan Utama Pertemuan Jokowi dan Biden

Image title
11 November 2023, 16:54
nikel
Dok. Kementerian BUMN
Ilustrasi, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Joe Biden.

Permasalahan lingkungan tidak hanya menyangkut pertambangan dan pengolahan itu sendiri, tetapi juga ketergantungan industri pengolahan nikel pada pembangkit listrik tenaga batu bara yang menambah emisi rumah kaca yang terkait dengan produksi baterai.

Salah satu solusi yang diusulkan Indonesia terhadap masalah-masalah di atas adalah dengan menjadi perantara Perjanjian Perdagangan Bebas Terbatas (FTA) yang mencakup mineral-mineral penting yang dapat memenuhi syarat pertama IRA.

Namun, kurangnya kepatuhan terhadap ESG kemungkinan besar akan menimbulkan hambatan yang lebih besar terhadap kerja sama lebih lanjut dengan AS. Banyak pihak di AS mempertanyakan standar ESG dari operasi penambangan dan pemrosesan nikel di Indonesia.

Dominasi Cina di sektor pertambangan dan pemrosesan nikel kemungkinan besar akan membuat AS ragu-ragu menjadi perantara kesepakatan mengenai mineral-mineral penting. Oleh karena itu, Indonesia dan AS harus mendiskusikan solusi dan perjanjian kerja sama meningkatkan praktik mineral kritis.

Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Biden didesak untuk menekankan pentingnya menciptakan keseimbangan baru dalam rantai pasokan mineral penting. Negara-negara produsen perlu mendorong perusahaan lokal yang siap memasok mineral penting dengan standarisasi yang diinginkan IRA. Produk nikel dengan tata kelola yang lebih baik akan mendapatkan harga yang lebih baik di pasar negara maju.

Setidaknya ada tiga hal mendasar yang harus dilakukan Indonesia untuk memenuhi syarat IRA. Pertama, pemerintah perlu memperbaiki tata kelola sektor mineral penting di Indonesia agar dapat memenuhi standar ESG.

Kedua, Indonesia juga harus melakukan upaya serius untuk melakukan dekarbonisasi pembangkit listrik tenaga batu bara yang memasok industri pengolahan mineral. Dengan melakukan hal ini, akan ada kemajuan yang signifikan dalam transisi energi, sehingga memberikan Indonesia daya tawar yang lebih besar terhadap kesepakatan IRA.

Terakhir, Indonesia perlu mengundang lebih banyak perusahaan internasional, dari Jepang, Korea Selatan, dan Timur Tengah, untuk berinvestasi pada industri pertambangan berkelanjutan guna mencegah dominasi Cina.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...