Tiga Industri Strategis Incar Pemanfaatan Mineral Kritis di Masa Depan

Happy Fajrian
5 Februari 2024, 14:45
mineral kritis, industri strategis,
ANTARA FOTO/Basri Marzuki/tom.
Pekerja menggunakan alat berat mengeruk perbukitan di kawasan pertambangan Galian C di Kelurahan Watusampu, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/1/2024).

“Serta dengan menaruh perhatian kepada mineral strategis pada mineral utama, ikutan, dan sisa hasil pengolahan dan/atau pemurnian dan juga mineral kritis,” tukasnya.

ESDM Tetapkan 47 Klasifikasi Mineral Kritis

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan 47 komoditas tambang mineral sebagai klasifikasi mineral kritis. Dua di antaranya termasuk nikel dan timah.

Kedua komoditas tersebut menjadi komponen pembuatan baterai kendaraan listrik dan fasilitas energi penyimpanan atau battery energy storage system (BESS) sebagai infrastruktur pendukung transisi energi di Indonesia.

Selain nikel dan timah, Kementerian ESDM juga memasukkan mineral Aluminium, Kobal, Litium, Silika, Zirkonium hingga Thorium ke dalam klasifikasi mineral kritis.

Pengelompokan mineral kritis mengacu pada faktor keterbatasan pasokan, nilai ekonomi, harga yang tinggi, dan penggunaan di berbagai sektor industri terutama industri teknologi tinggi.

Selain itu, klasifikasi mineral kritis juga memperhitungkan aspek dinamika pasar serta nilai manfaat untuk perekonomian dan pertahanan negara.

Keterangan tersebut merujuk pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 301 Tahun 2022 Tentang Rencana Pengelolaan Mineral dan Batu Bara Nasional Tahun 2022-2027.

United States Geological Survey (USGS) mengatakan mineral kritis merupakan mineral yang bernilai esensial terhadap perekonomian dan pertahanan nasional serta memiliki kerentanan dalam pasokan.

Beberapa kriteria mineral kritis yang diusulkan di Indonesia, antara lain mineral untuk mendukung industri strategis nasional, mendukung peningkatan nilai tambah, dan mempertimbangkan ketersediaan deposit tambang, teknologi pengolahan, dan risiko pasokan dalam pasar global, serta belum ada material pengganti yang layak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...