Marak Tambang Nikel Luar Negeri Tutup, Marves: Mereka Tidak Kompetitif

Mela Syaharani
1 Maret 2024, 13:33
harga nikel, tambang nikel, kemenko marves
Katadata / Wahyu Dwi Jayanto
Tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk.

Septian mengatakan meskipun tambang-tambang nikel dunia beberapa mengalami kesulitan namun dengan level harga saat ini Indonesia masih cukup bertahan.

“Memang yang diluar sih suffer, yang gak kompetitif akan suffer, tapi itu hukum ekonomi. Jadi mereka tidak bisa menyalahkan Indonesia. Saya kira itu berpikir terlalu sempit, hanya melihat dari aspek tambang aja,” kata dia.

Sebelumnya Menteri ESDM Arifin Tasrif mengeluarkan pernyataan serupa. Menurutnya Indonesia belum tentu menjadi penyebab tutupnya tambang-tambang nikel di negara lain.

“Di Australia sudah ada yang tutup. Tapi kami lihat dulu, apa betul kita penyebabnya? Kan belum tentu,” ujarnya saat ditemui di Gedung Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Jakarta, pada Jumat (16/2).

Arifin menyampaikan terdapat banyak faktor yang menyebabkan tutupnya tambang-tambang nikel dunia, khususnya di Australia. Salah satu menurut Arifin adalah terkait biaya. “Banyak faktornya, cost dia mahal,” ujarnya.

Sebelumnya, Analis Macquarie, bank investasi yang berbasis di Sydney, Australia, mengatakan bahwa tekanan terhadap harga nikel ini terjadi karena pasokan dari Indonesia yang berbiaya rendah membanjiri pasar nikel global.

Hal ini memaksa para pesaingnya untuk menutup tambang-tambang yang tidak menguntungkan dan menimbulkan kepanikan di Washington dan Paris bahwa pergolakan ini akan memberikan kontrol yang lebih besar kepada Cina atas sumber daya strategis tersebut.

“Tapi dari sini kami akan memberikan himbauan kepada industri supaya melihat tren ini. Jika tidak maka akan ikut terjeblos, maka harus hilirisasi lebih jauh,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...