Harga Minyak RI Potensi Tembus US$ 100/Barel Imbas Konflik Iran-Israel

Muhamad Fajar Riyandanu
15 April 2024, 15:29
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memprediksi Indonesian Crude Price (ICP) mas
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memprediksi Indonesian Crude Price (ICP) masih akan mengalami kenaikan sepanjang tahun ini bahkan bisa mencapai 50 persen dari level 2021, dimana harga minyak dunia saat ini sudah mencapai sekitar 120 dolar Amerika per barel yang disebabkan konflik di Rusia dan Ukraina.

Lebih jauh, Kementerian ESDM dan PT Pertamina juga telah melakukan proyeksi apabila eskalasi konflik Israel-Iran meningkat. Satu diantaranya yakni mencari alternatif negara eksportir minyak dari Timur Tengah seperti Arab Saudi.

Adapun sumber utama impor BBM Pertamina berasal dari Singapura, Malaysia dan India. Sumber utama impor LPG berasal dari Amerika Serikat dan Timur Tengah.

"Indonesia juga impor elpiji dari Arab Saudi dan Algeria. Kita lihat reaksi mereka. Jika ini aman, kita tidak perlu melakukan perubahan besar. Tapi kami sudah ada rencana cadangan," kata Tutuka.

Harga Minyak Dunia Menguat

Harga minyak diprediksi terus melonjak pada perdagangan Senin (15/4) dipicu oleh memanasnya konflik antara Iran dan Israel. Pada perdagangan Jumat (12/4), harga minyak bahkan telah mencapai rekor tertinggi dalam enam bulan terakhir. 

Namun demikian, para analis memperkirakan bahwa kenaikan lebih lanjut mungkin bergantung pada bagaimana Israel memilih untuk merespons serangan Iran.

Iran meluncurkan drone dan rudal yang dapat meledak ke arah Israel pada Sabtu malam (14/4). Hal itu sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah pada tanggal 1 April. Ini merupakan serangan langsung pertama di wilayah Israel yang telah memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.

Kekhawatiran bahwa Iran akan menanggapi serangan di kompleks kedutaan besarnya di Damaskus mendorong kenaikan harga minyak pekan lalu. Minyak mentah Brent naik menjadi $92,18 per barel pada Jumat (12/4), tertinggi sejak Oktober.
Brent ditutup hari itu dengan kenaikan 71 sen menjadi US$ 90,45, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 64 sen menjadi $85,66.

“Masuk akal jika mengharapkan harga menguat ketika perdagangan dilanjutkan,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.




Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...