ESDM: Sulit Tahan Kenaikan Subsidi Energi Dampak Konflik Iran-Israel

Muhamad Fajar Riyandanu
16 April 2024, 16:02
esdm, subsidi, iran
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan keterangan pers terkait Pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) ke-41 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (25/8/2023).

Pemerintah mulai membuka peluang mencari negara alternatif pengekspor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) untuk mengamankan pasokan energi di dalam negeri. Ini merupakan tindak lanjut dari sikap pemerintah yang mulai mengendus dampak konflik Iran-Israel.

Indonesia sejauh ini membeli minyak mentah paling banyak dari Nigeria dan Arab Saudi. Sementara pasokan BBM nasional saat ini banyak berasal dari impor dari Singapura, Malaysia, dan India.

"Sekarang minyak mentah dari Singapura dan Malaysia itu dari mana? Kalau itu terganggu, kita harus cari alternatif dari negara lain," ujar Arifin.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku pemerintah bakal mengevaluasi besaran subsidi energi pada kuartal III tahun ini imbas adanya potensi lonjakan harga minyak imbas konflik bersenjata Israel - Iran sejak awal April lalu.

"(Evaluasi) dilakukan setelah Bulan Juni," kata Airlangga pada kesempatan yang sama.

Pertikaian di Timur Tengah saat ini belakangan berdampak pada kondisi ekonomi global, khususnya pada jalur Laut Merah dan Selat Hormuz. Dua jalur itu merupakan rute pengiriman niaga minyak dari Teluk Persia. Adapun Selat Hormuz merupakan wilayah yang memisahkan Iran dan Uni Emirat Arab.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...