Penjualan Ritel Anjlok 95% Imbas Corona, 150 Ribu Karyawan Dirumahkan
Kondisi yang sama juga dialami pusat perbelanjaan di bandara. Akibat adanya pengurangan frekuensi penerbangan, pusat perbelanjaan di bandara mengalami penurunan penjualan sebanyak 80%.
"Di bandara juga sepi semua. Turun 80% kurang lebih, memang karena sepi dan pesawatnya diparkir semua," kata Budihardjo.
Lebih lanjut, Budihardjo menjelaskan kondisi penurunan penjualan diperburuk dengan belum adanya insentif dari pemerintah untuk industri ritel. Padahal, industri manufaktur dan pariwisata telah mendapatkan berbagai macam insentif.
Ia mengkhawatirkan, jika bulan April 2020 pemerintah tak kunjung memberikan insentif bagi industri ritel, maka kondisinya bakal makin memburuk dan mengancam kelangsungan bisnis.
"Kami melihat bahwa kekuatan kas perusahaan dengan kondisi mendadak seperti ini sampai dua bulan ke depan, kalau tidak dibantu di bulan April bahaya juga perusahaannya," kata dia.
(Baca: Sency hingga PI, Daftar Mal di Jakarta yang Tutup Akibat Virus Corona)