Antisipasi Dampak Corona & Amankan Stok, Pemerintah Kaji Impor Beras

Rizky Alika
12 Maret 2020, 16:35
Antisipasi Dampak Corona & Amankan Stok, Pemerintah Kaji Impor Beras.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pekerja di tengah tumpukan beras di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (27/2/2020). Pemerintah mengkaji mengimpor beras tahun ini.

Pemerintah tengah mempertimbangan membuka kembali impor beras tahun ini. Opsi itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan serta menipisnya pasokan akibat wabah corona dan menjelang ramdan serta lebaran. 

Staf Ahli Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi mengatakan, lonjakan permintaan beras bisa terjadi ketika ada kepanikan pembelian (panic buying) masyarakat seperti beberapa waktu lalu pasca berdarnya kabar tentang warga negara Indonesia terjangkit corona. 

"Kalau karena corona kemudian kita kebingungan mencari beras, ya repot juga. Bisa terjadi panik," kata dia saat dihubungi, Rabu (12/3).

(Baca: Bulog Bakal Ubah Gabah jadi Beras Premium, Harga Serupa Medium)

Oleh karenanya, pemerintah tidak ingin pasokan beras menipis di tengah keterbatasan transaksi dan arus distribusi ekspor dan impor di sejumlah negara.

Akibatnya, pemerintah bakal kesulitan mencari pasokan beras untuk menjaga tingkat aman. Terlebih lagi, negara lain juga kemungkinan menutup ekspor beras guna mengamankan stok pangan di negaranya.

Oleh karena itu, pemerintah membuka opsi impor guna menjaga kebutuhan dalam negeri. Jika wacana ini jadi terealisasi, maka proses impor kemungkinan bakal dilakukan sebelum negara lain memproteksi pasokan berasnya.

Meski begitu, Edi mengklaim pemerintah juga tak akan mengesampingkan pasokan dalam negeri, sambil tetap menghitung cermat masa panen dan kapasitas produksi petani.

Dia memastikan, impor tak akan dilakukan saat panen raya yang diprediksi  jatuh pada Maret-April 2020. Pada saat panen raya pada April mendatang, diperkirakan akan ada tambahan pasokan beras sebanyak 5-7 juta ton.

(Baca: Harga Pangan Naik Imbas Corona, Pemerintah akan Hadapi Kondisi Darurat)

Adapun, keputusan impor menurutnya akan dibahas pada rapat koordinasi pangan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Jumat (13/3). 

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh pun mengatan perusahaan sat ini memiliki stok beras yang cukup yakni sebanyak 1,6 juta ton.

"Stok tersebut sangat cukup untuk kebutuhan konsumsi sampai Idul Fitri," kata dia kepada katadata.co.id.

Bulog pun mengaku akan menyerap gabah petani saat panen raya mendatang guna memperkuat stok pangan nasional. Meski begitu, Bulog siap melaksanakan tugas importasi beras bila nantinya diberikan mandat oleh pemerintah.

"Tetapi, Bulog akan memberikan pertimbangan dan masukan terkait stok pada Bulog, pedagang, penggilingan, dan rumah tangga," ujarnya.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...