Kesepakatan Dagang Tahap I AS-Tiongkok Rampung, Berikut Perinciannya

Agustiyanti
16 Desember 2019, 07:46
Perang dagang, kesepakatan dagang tahap I, amerika serikat, tiongkok
Lightwise/123RF.com
Ilustrasi. Tiongkok setuju untuk miliaran dolar dalam pembelian pertanian dari AS, sementara AS memangkas sejumlah tarif pada produk Tiongkok.

Tiongkok juga berkomitmen untuk mengurangi hambatan nontarif terhadap produk pertanian seperti unggas, makanan laut, dan aditif pakan serta persetujuan produk bioteknologi.

(Baca: Hampir Separuh Perusahaan Keuangan Global Sudah Merambah Fintech)

Di sisi lain, kesepakatan juga mencakup perlindungan hukum Tiongkok yang lebih kuat untuk paten, merek dagang, hak cipta, termasuk prosedur pidana dan perdata yang ditingkatkan untuk memerangi pelanggaran barang bajakan dan palsu.

Beijing turut berkomitmen untuk menindaklanjuti janji sebelumnya yakni menghilangkan segala tekanan bagi perusahaan asing untuk mentransfer teknologi ke perusahaan-perusahaan Tiongkok sebagai syarat akses pasar, lisensi atau persetujuan administratif dan untuk menghilangkan segala keuntungan pemerintah untuk transfer semacam itu.

Tiongkok bakal menahan diri untuk tidak secara langsung mendukung investasi keluar yang bertujuan untuk memperoleh teknologi asing untuk memenuhi rencana industrinya, transaksi yang telah dibatasi oleh tinjauan keamanan AS.

Terkait mata uang, Tiongkok disebut bakal menahan diri dari devaluasi mata uang kompetitif dan untuk tidak menargetkan nilai tukarnya untuk keuntungan perdagangan. Jika melanggar, AS akan kembali mengenakan tarif pada barang Tiongkok.

(Baca: Saran Bank Dunia agar Indonesia Jadi Negara Maju pada 2045)

Pejabat AS mengatakan kesepakatan itu juga mencakup pelonggaran akses ke pasar layanan keuangan Tiongkok untuk perusahaan AS, termasuk di perbankan, asuransi, sekuritas dan layanan pemeringkatan kredit. Ini bertujuan untuk mengatasi sejumlah keluhan AS yang telah lama muncul tentang hambatan investasi di sektor ini, termasuk batasan kepemilikan asing dan persyaratan peraturan diskriminatif.

Tiongkok telah berjanji selama bertahun-tahun untuk membuka sektor jasa keuangannya untuk lebih banyak kompetisi asing, mengatakan kesepakatan itu akan meningkatkan impor jasa keuangan dari Amerika Serikat.

Namun, surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah mengatakan bahwa tidak semua lembaga asing akan dapat memanfaatkan pasar keuangan Tiongkok. "Secara alami, entitas dari negara-negara yang bersahabat dengan Tiongkok akan disukai oleh orang-orang Tiongkok," kata surat kabar itu dalam komentarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...