Tergerus Toko Online, Peretail Modern Mulai Produksi Barang Sendiri

Image title
21 November 2019, 08:58
Warga berbelanja di toko retail di Jakarta, Jumat (13/9/2019). Banyak dari peretail saat ini memiliki konsep gerai berukuran lebih minimalis.
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Warga berbelanja di toko retail di Jakarta, Jumat (13/9/2019). Banyak dari peretail saat ini memiliki konsep gerai berukuran lebih minimalis.

Pergeseran tren pasar itu disebabkan oleh adanya belanja online sehingga masyarakat tidak harus berkeliling toko untuk mencari barang.

(Baca: Aprindo Sebut Pembelian Produk Elektronik di Toko Online Meningkat)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta memperkirakan target pertumbuhan penjualan retail  10% tahun ini tak akan tercapai. Hal ini seiring masuknya banyak produk dari Tiongkok.

"Tak bisa melampaui 10%, tapi mudah-mudahan bisa 8-9%," kata dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (12/11).

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok berdampak pada banjir produk Tiongkok ke Indonesia. Penyebabnya, Tiongkok mengalihkan produknya untuk pasar AS ke pasar lain, termasuk Indonesia.

Penjualan yang biasanya menggeliat pada dua bulan terakhir tahun ini diperkirakan tidak akan mampu membuat target penjualan tercapai. Pada bulan-bulan tersebut, penjualan diprediksi tumbuh berkisar 10-15% secara tahunan.

Sedangkan khusus ritel pakaian diperkirakan tumbuh hingga 20% secara tahunan. Berdasarkan sektornya, ia memperkirakan pertumbuhan industri minimarket akan membaik pada tahun ini.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...