Ekspor Minyak Sawit Hingga Juli Naik 6,7% jadi 19,7 Juta Ton
Sebaliknya, ekspor ke Amerika Serikat turun 54% dan ke Timur tengah juga turun 43%.
Mukti menyatakan, serapan minyak sawit domestik untuk keperluan pangan pada Juli turun 6%. Hal ini disebabkan pada Mei industri menyiapkan stok produk untuk lebaran yang jatuh pada awal Juni, sehingga pemakaian minyak sawit untuk pangan pada Mei tinggi atau sekitar 955 ribu ton.
(Baca: Uni Eropa Tampik Terlibat dalam Kampanye Hitam Sawit Indonesia)
Pada bulan Juli, industri pangan cenderung mengeluarkan stok kelebihan produksi yang dipersiapkan untuk lebaran. Konsumsi minyak sawit untuk oleokimia meningkat 6% dibandingkan dengan Juni tetapi relatif sama dengan Mei.
Peningkatan Produksi
Gapki juga mencatat, total produksi CPO pada Juli mencapai 4,31 juta ton atau meningkat 8,46% dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena pada Juni, terjadi kekurangan hari panen seiring dengan periode lebaran sehingga Tandan Buah Segar (TBS) baru dipanen pada Juli.
Kemudian, konsumsi lokal CPO pada Juli mencapai 1,43 juta ton atau naik tipis sebesar 0,3%. "Dengan situasi produksi dan konsumsi tersebut, stok minyak sawit Indonesia pada Juli menjadi 3,5 juta ton atau sekitar 2,7 kali konsumsi lokal bulanan," kata Mukti.