Pengusaha Usulkan Retaliasi Produk Pertanian Eropa dengan Tarif Tinggi

Image title
Oleh Ekarina
1 Agustus 2019, 13:07
Buah Sawit
Arief Kamaludin | Katadata
Pemeritah diminta bersikap tegas menghadapi hambatan dagang yang terus digencarkan Uni Eropa terhadap produk kelapa sawit berserta turunannya, salah satunya biodiesel.

Uni Eropa menilai pemerintah Indonesia memberikan fasilitas subsidi yang melanggar ketentuan WTO kepada produsen/eksportir biodiesel. Hal ini dapat mempengaruhi harga ekspor biodiesel ke UE.

Adapun, ekspor biodiesel ke Uni Eropa meningkat tajam dari sebelumnya US$ 116,7 juta pada 2017 menjadi US$ 532,5 juta pada 2018. Uni Eropa merupakan salah satu kawasan yang paling banyak mengimpor biodiesel dari Indonesia, meski pada 2010 ekspor biodiesel ke Benua Biru sempat mengalami penurunan.

Sertifikasi ISPO

Untuk menangkal tudingan negatif sawit di Eropa, pemerintah menyatakan telah menyiapkan sejumlah startegi. Seperti, dengan menggencarkan penerbitan sertifikasi sawit berlanjutan melalui Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Mentri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menerangkan penerbitan ISPO sebagai upaya pemerintah mendorong produk kelapa sawit Indonesia kompetitif dengan memenuhi standar dunia.

(Baca: Kena Pukulan Ganda Uni Eropa, RI Disarankan Cari Pasar Baru Biodiesel)

"Mengenai ISPO, kita sudah menyiapkan Perpres yang baru, karena kelemahan ISPO yang lama kurang tegas untuk mendukung perkebunan yang kecil, dan sekarang kita sedang proses akhir," ujarnya.

Dia pun berharap, Perpres dapat diterbitkan sebelum akhir tahun. Sebelumnya, ISPO telah diatur dalam Peraturan Mentri Pertanian nomor 11 tahun 2015 tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.

Repoter : Abdul Azis Said (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...