Tiongkok Kenakan Bea Masuk Anti-Dumping Baja RI, Jepang dan Eropa

Image title
Oleh Ekarina
22 Juli 2019, 12:38
Baja Krakatau Steel
Agung Samosir|Katadata
Kementerian Perdagangan Tiongkok akan mengenakan bea anti-dumping untuk produk baja RI, Eropa, Jepang dan Korsel mulai besok.

Penurunan Impor Baja Tiongkok

Peningkatan impor baja Tiongkok selaras dengan pertumbuhan ekspor baja Indonesia. Menurut data Kementerian Perindustrian, ekspor produk baja Indonesia yang mengalami lonjakan cukup signifikan terutama produk stainless steel slab serta stainless steel HRC (hot rolled coil) dan berpotensi terus meningkat seiring permintaan pasar luar negeri.

“Lonjakan ekspor yang paling mencolok hampir tiga kali lipat adalah stainless steel HRC. Sementara stainless steel slab naik hampir dua kali lipat,”ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto dalam keterangan resmi, Senin (28/1).

(Baca: 5 Kelompok Baja RI Terbebas dari Pengenaan Safeguard Kanada)

Kemenperin mencatat, ekspor stainless steel slab pada 2017 tumbuh dari 302.919 ton menjadi 459.502 ton selama Januari-September 2018, sedangkan stainless steel HRC melonjak dari 324.108 ton menjadi 877.990 ton pada periode yang sama.

Menurutnya, ekspor baja dari Indonesia akan terus meningkat karena pabrikstainless steel di kawasan industri Morowali masih memiliki ruang ekspansi. “Di Morowali, total kapasitas produksi smelter nickel pig iron sebesar 2 juta ton per tahun dan 3,5 juta ton stainless steel per tahun," katanya.

Adapun nilai ekspor yang bisa dicatat kedua jenis baja tersebut mencapai US$ 2 miliar pada 2017 dan naik menjadi US$3,5 miliar di 2018.

Kawasan industri Morowali ditargetkan mampu menghasilkan 4 juta ton baja antikarat atau stainless steel per tahun serta memiliki pabrik baja karbon berkapasitas 4 juta ton per tahun.

Apabila produksi stainless steel tercapai 4 juta ton per tahun, Indonesia akan menjadi produsen kedua terbesar di dunia atau setara produksi di Eropa.

Harjanto menambahkan, peluang ekspor produk baja Indonesia semakin besar seiring dengan terbukanya pasar terutama di China, Asia Tenggara, dan negara-negara yang memiliki perjanjian bilateral dengan Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...