Dua Bulan Berurutan Surplus, Neraca Dagang Maret US$ 540,2 Juta
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas Indonesia mengalami kenaikan pada semua negara tujuan utama, khususnya ke Tiongkok US$ 437,2 juta, Jepang US$ 139,8 juta, dan Taiwan US$ 118,9 juta.
Nilai impor Maret 2018
Bulan lalu nilai impor tercatat US$ 13,49 miliar atau naik 10,31% dibandingkan bulan sebelumnya. Bila dibandingkan Maret 2018, turun 6,76%.
Berdasarkan sektornya, impor nonmigas mencapai US$ 11,95 miliar atau naik 12,24% dibanding Februari 2019, sementara dibanding Maret 2018 turun 2,29%. Sementara impor migas mencapai US$ 1,54 miliar atau turun 2,7% dibanding Februari 2019.
(Baca: IMF Perkirakan Defisit Transaksi Berjalan Indonesia 2,7% Tahun Ini)
Suhariyanto mengatakan, ada impor yang mengalami penurunan tajam seperti mesin dan peralatan, kendaraan dan bagiannya, bahan kimia organik, dan benda-benda dari besi.
Dari asal negara, impor terbesar berasal dari Tiongkok sebesar US$ 151,9 juta, Singapura US$ 138,5 juta, dan AS sebesar US$ 117,1 juta. Pemerintah, menurut Suhariyanto, telah membuat kebijakan untuk memacu ekspor dan mengendalikan impor. Dengan demikian, ia berharap surplus neraca dagang dapat terus berlanjut di bulan berikutnya.