Chatib Basri Perkirakan Neraca Perdagangan Kembali Defisit di Februari

Image title
15 Maret 2019, 00:00
defisit neraca perdagangan Februari
Donang Wahyu|KATADATA
Ekonom Chatib Basri memperkirakan neraca perdagangan Februari akan kembali mengalami defisit.

Menurut Chatib bebeberapa tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam membalikkan neraca dagang menjadi surplus adalah harga-harga komoditas yang masih bergejolak dan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Karenanya, tahun ini masih akan sulit untuk membuat transaksi berjalan berada di level 2,5% terhadap produk dometik bruto (PDB).

Dia mengatakan, harga komoditas bisa berpengaruh seperti harga minyak yang membaik dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) membaik. "Jadi memang akan sangat tergantung dari apa yang terjadi sama Tiongkok dan harga-harga komoditas. Tidak mudah bicara defisit neraca dagang yang jauh lebih rendah," kata Chatib.

Namun, Chatib menganggap defisit neraca transaksi berjalan masih wajar karena Indonesia masih pada tahap awal pembangunan yang membuat impor bahan baku dan bahan modal tinggi. Namun, yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, menurutnya adalah bagaimana menjaga agar nilai tukar rupiah stabil meski terjadi defisit neraca dagang.

(Baca juga: Kumpulkan Mantan Menteri, Mendag Bahas Defisit Dagang)

Salah satu yang bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan menerapkan reverse tobin tax. Dengan adanya insentif tersebut, pemerintah bisa melakukan upaya untuk menahan dana asing untuk tidak keluar dari dalam negeri. Dengan insentif tersebut, dia memperkirakan Indonesia mampu menyelamatkan dana hingga US$ 16,1 miliar tanpa menggangu impor barang modal.

"Pemerintah sedang pertimbangkan ini, yang paling besar dampaknya nanti ke pasar modal. Karena ini yang membuat pasar modal, obligasi begitu gampang bergejolak," kata Mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...