Diversifikasi Usaha, BUMI akan Bangun Industri Kimia Senilai Rp 33,6 T

Image title
13 Februari 2019, 07:55
Tambang Batu Bara
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi tambang batu bara. Bumi Resources berencana membangun kawasan industri hilirisasi batu bara senilai US$ 2,4 miliar.

Saptari mengungkapkan, kawasan industri Batuta diperkirakan akan mampu menyerap 5 juta ton batu bara berkalori 4.200 per tahunnya. Sebanyak 3 juta ton untuk gasifikasi dan produksi diesel, lalu sisanya dapat digunakan untuk PLTU. Nantinya, gas methanol hasil proses gasifikasi bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Pasokan methanol dari dalam negeri masih kurang karena kebutuhan dalam negeri masih dipenuhi melalui impor. "Kalau methanol bisa dijual ke mana-mana. Di Indonesia (methanol) masih impor. Domestik saja dulu pasarnya," ujarnya.

Sementara hasil pengolahan batu bara menjadi bahan bakar diesel akan digunakan untuk kebutuhan produksi Bumi Resources. Tujuannya yaitu menekan biaya produksi mereka. Saptari mengatakan, biaya bahan bakar diesel untuk seluruh tambang milik Bumi Resources mencapai US$ 600 juta per tahun atau sekitar 30% dari total biaya produksi. "Yang fuel dipakai sendiri dong," katanya.

Kepastian nilai proyek tersebut sendiri masih menunggu studi kelayakan bisnis (feasibility study) yang direncanakan rampung pada Juni mendatang. Selanjutnya, Bumi Resources akan menawarkan proyek ini kepada investor karena rencananya kawasan industri Batuta akan dibangun dengan skema patungan atau joint venture.

Setelah mendapatkan investor, kawasan industri ini akan mulai dibangun tahun depan. Proses pembangunannya diperkirakan memakan waktu 3-4 tahun, sehingga kawasan tersebut dapat beroperasi paling lambat tahun 2024 mendatang.

(Baca: Target Produksi Batu Bara Tahun Ini Dipangkas 3,9%)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...