Prospek Bisnis Otomotif 2019: Potensi Besar, Volume Penjualan Stagnan

Image title
Oleh Ekarina
31 Desember 2018, 09:01
Otomotif
Donang Wahyu|KATADATA
Otomotif

Padahal, jumlah pengapalan mobil Indonesia ke Vietnam sebelumnya lumayan besar, yakni sekitar 30-40 ribu unit per tahun. Jumlah tersebut mencapai 17,7 % dari total ekspor kendaraan nasional yang rata-rata 225 ribu unit per tahun.

Tapi dengan adanya pemulihan pasar Vietnam dan optimalisasi pasar lain di Asean maupun pengembangan pasar baru di Afrika Utara atau Timur Tengah, Kukuh berharap volume ekspor kendaraan pada 2019 terus meningkat. Meskipun untuk lebih memaksimalkan lagi peran ekspor kendaraan ini, dia menyebut Indonesia seharusnya bisa menerapkan kebijakan baru berupa harmonisasi tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk jenis mobil sedan.

(Baca: Bangun Pabrik Perakitan, VW Investasi 50 Juta Euro di Indonesia)

Tarif PPnBM sedan yang berlaku saat ini terbilang tinggi. Sedan dengan kapasitas di bawah 1.500 cc dikenakan tarif PPnBM 30%, sementara mobil lainnya seperti minibus dengan kapasitas cc yang sama dikenakan PPnBM sebesar 10%. Padahal, permintaan mobil sedan di beberapa negara terbilang besar dibandingkan jenis minibus atau multi purpose vehicle (MPV) dan Sport Utility Vehicle (SUV) yang banyak diminati di Indonesia.

"Harus ada kebijkan atau harmonisasi tarif agar sedan bisa digenjot ke pasar global. Sebab, industri otomotif saat ini ditargetkan harus bisa menjadi bagian dari global suplay chain, bukan lagi sekedar pensubtitusi ekspor," kata Kukuh.

Di sisi lain, pemerintah terus berupaya menggenjot nilai ekspor untuk memperbaiki neraca perdagangan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Terkait hal ini, industri manufaktur diandalkan menjadi sektor yang diharapkan bisa berkontribusi lebih memperkuat struktur perekonomian nasional.

“Saat ini, ekspor produk industri manufakur memberikan kontribusi mencapai 72,28% dari total ekspor nasional,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Sementara terkait industri otomotif, Airlangga menyatakan pemerintah terus merancang kebijakan pemberian insentif fiskal yang lebih menarik untuk menggairahkan iklim usaha. “Misalnya, untuk industri otomotif, kami mengusulkan harmonisasi tarif dan revisi besaran PPnBM,” ujarnya.

Upaya strategis itu salah satunya guna mendongkrak produktivitas kendaraan sedan karena sesuai permintaan pasar ekspor saat ini. Sebab, produksi industri otomotif di Indonesia masih didominasi jenis SUV dan MPV. Pasar yang potensial untuk ekspor sedan, misalnya ke Australia. Peluangnya mencapai 1,3 juta unit. Sementara, jumlah pengapalan untuk kendaraan roda empat produksi Indonesia ke mancanegara saat ini sebesar 200 ribu unit per tahun.

Pada Januari-Oktober 2018, industri otomotif di Indonesia mengekspor kendaraan roda dua dengan total nilai sebesar USD1,3 miliar. Sedangkan, untuk kendaraan roda empat, dengan nilai US$ 4,7 miliar.

Menurutnya, produsen kendaraan bisa melakukan ekspor ketika ada investasi yang menggerakkan industri sehingga menghasilkan produk yang berdaya saing. "Kemarin sudah ada ekspor dari Toyota, Suzuki, dan Yamaha Motor. Semua itu kan investasi dulu baru ekspor. Karena kapasitasnya rata-rata sudah optimal,” ujarnya.

 Produsen otomotif  yang belum lama ini dikabarkan berencana menyuntik investasinya di dalam negeri adalah Volkswawen atau VW.

Pabrikan otomotif asal Jerman ini disebut akan membangun pabrik di Indonesia dengan investasi sekitar 50 juta euro. Investasi itu kabarnya akan digunakan untuk memproduksi beberapa varian kendaraannya di Indonesia, untuk kemudian di ekspor ke pasar ASEAN.

"VW juga mau bangun assembly line di sini. Mau buat Tiguan di Indonesia dengan investasi 40 juta sampai 50 juta euro," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto di Jakarta, Rabu (19/12).

Secata total, Kementerian Perindustrian mencatat investasi sektor industri sepanjang 2018 sebesar Rp 226,18 triliun. Angka ini menurun 18,7% dari capaian tahun lalu yang sebesar Rp 274,8 triliun dan lebih rendah 32,5% dari 2016 yang tercatat sebesar Rp 335,8 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...