Penerapan Industri Hijau Hasilkan Penghematan Energi Rp 1,8 Triliun

Michael Reily
13 Desember 2018, 09:15
industri 4.0
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Pekerja menyelesaikan proses perakitan bodi mobil di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang, Jawa Barat, Kamis (29/3/2018). Toyota Manufacturing salah satu pabrik yang menerapkan industri 4.0.

Dengan predikat  industri hijau ini, dia berharap perusahaan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor manufaktur memberikan kontribusi sebesar 20% terhadap produk domestik bruto dan menyumbang 30% untuk pajak. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri juga mengatur pemerintah pusat dan daerah memprioritaskan penggunaan produk yang memiliki Sertifikat Industri Hijau.

(Baca: Naik 47%, Anggaran Penanganan Perubahan Iklim Rp 120 Triliun Tahun Ini)

Sepanjang periode 2010 hingga 2018,  tercatat ada sebanyak 877 perusahaan secara sukarela mengikuti penghargaan industri hijau. Perushaan yang telah lolos mendapatkan predikat sebagai industri hijau mencapai 85% atau sebanyak 740 perusahaan. “Ini menjadi indikasi bahwa industri nasional semakin peduli terhadap penerapan industri hijau dalam proses produksinya,” ujar Airlangga.

Dia juga memberikan penghargaan istimewa kepada 28 perusahaan karena berhasil meraih penghargaan industri hijau selama lima kali berturut-turut sejak tahun 2014-2018. Kementerian Perindustrian juga menyerahkan Sertifikat Industri Hijau kepada 9 perusahaan yang telah memenuhi Standar Industri Hijau.

Sertifikat industri hijau berlaku selama 4 tahun dan perusahaan berhak menggunakan logo Industri Hijau pada nama perusahaan. Sertifikasi industri hijau ini diberikan kepada produsen semen portland, karet remah, pengasapan karet, susu bubuk, pulp dan kertas, pupuk buatan tunggal hara makro primer, tekstil (pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan), serta ubin keramik.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...