Neraca Dagang Surplus, Sri Mulyani Sebut Impor RI Masih Tinggi

Ameidyo Daud Nasution
15 Oktober 2018, 15:39
sri mulyani
Arief Kamaludin|Katadata

"Trennya sudah benar walaupun harus akselerasi lebih cepat," ujarnya.

Ekspor komoditas Indonesia belum menunjukan kinerja menggembirakan. Sepanjang 
September 2018 kinerja ekspor dalam negeri turun 6,58% menjadi US$ 14,83 miliar dibanding Agustus US$ 15,84 miliar.  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat turunnya nilai ekspor tersebut antara lain disebabkan oleh penurunan ekspor migas maupun nonmigas masing-masing sebesar 15,81% dan 5,67%.

(Baca: Ekspor RI Menyusut 6,58% di September 2018)

Menurut data BPS, ekspor migas periode September 2018 tercatat sebesar US$ 1,2 miliar, turun 15,81% dibanding Agustus 2018 sebesar US$ 1,43 miliar. Sedangkan ekspor nonmigas pada September lalu tercatat US$13,62 miliar yang juga lebih rendah 5,67% dari bulan sebelumnya US$14,43 miliar.

"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 18,11% menjadi US$105,4 juta dan ekspor minyak mentah 17,69% menjadi US$464,7 juta. Adapun ekspor gas juga mengalami penurunan 13,97% menjadi US$637,8 juta," tulis BPS dalam laporannya.

BPS juga menyebut, penurunan ekspor komoditas Indonesia per September 2018 terhadap bulan sebelumnya terjadi hampir di sebagian besar pasar negara tujuan utama yaitu Tiongkok -8,66%, Jepang -10,11%, Singapura -16,90%, Amerika Serikat -6,90 %, Taiwan -23,43% dan Australia -8,37%.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...