Neraca Dagang Surplus, Sri Mulyani Sebut Impor RI Masih Tinggi
"Trennya sudah benar walaupun harus akselerasi lebih cepat," ujarnya.
Ekspor komoditas Indonesia belum menunjukan kinerja menggembirakan. Sepanjang
September 2018 kinerja ekspor dalam negeri turun 6,58% menjadi US$ 14,83 miliar dibanding Agustus US$ 15,84 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat turunnya nilai ekspor tersebut antara lain disebabkan oleh penurunan ekspor migas maupun nonmigas masing-masing sebesar 15,81% dan 5,67%.
(Baca: Ekspor RI Menyusut 6,58% di September 2018)
Menurut data BPS, ekspor migas periode September 2018 tercatat sebesar US$ 1,2 miliar, turun 15,81% dibanding Agustus 2018 sebesar US$ 1,43 miliar. Sedangkan ekspor nonmigas pada September lalu tercatat US$13,62 miliar yang juga lebih rendah 5,67% dari bulan sebelumnya US$14,43 miliar.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 18,11% menjadi US$105,4 juta dan ekspor minyak mentah 17,69% menjadi US$464,7 juta. Adapun ekspor gas juga mengalami penurunan 13,97% menjadi US$637,8 juta," tulis BPS dalam laporannya.
BPS juga menyebut, penurunan ekspor komoditas Indonesia per September 2018 terhadap bulan sebelumnya terjadi hampir di sebagian besar pasar negara tujuan utama yaitu Tiongkok -8,66%, Jepang -10,11%, Singapura -16,90%, Amerika Serikat -6,90 %, Taiwan -23,43% dan Australia -8,37%.