Pengusaha Tiongkok dan Perancis Tertarik Bangun Pabrik Baterai Lithium

Dimas Jarot Bayu
31 Juli 2018, 13:11
Mobil Listrik BMW
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Corporate Communication Specialist BMW Group Indonesia Ismail Ashlan mengisi bahan bakar listrik mobil BMW i8 Protonic Red Edition yang merupakan edisi terbatas disela penyerahan mobil tersebut kepada pelanggan di Jakarta, Kamis (20/4).

Agar pengembangannya semakin baik, Luhut pun mendorong industri mobil listrik masuk ke Kawasan Ekonomi Industri Terpadu Bekasi Karawang Purwakarta (Bekapur). Luhut menilai, industri mobil listrik akan berkembang lantaran aksesibilitasnya akan lebih mudah jika berada di kawasan itu.

Sebab, kawasan tersebut cukup dekat dengan Pelabuhan Patimban dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. "Saya bilang pabrik mobilmu buatlah tadi di kawasan industri terpadu yang di Karawang Bekasi Purwakarta," kata Luhut.

(Baca juga: Gaikindo: Indonesia Perlu Kembangkan Baterai untuk Mobil Listrik)

Lebih lanjut, Luhut menilai pengembangan mobil listrik penting di Indonesia. Sebab, mobil listrik memiliki biaya operasi yang lebih murah dan efisien jika dibandingkan mobil berbahan bakar minyak.

Selain itu, mobil listrik juga penting untuk menekan emisi. Luhut menjelaskan, pertumbuhan kendaraan saat ini meningkat rata-rata 11,5% per tahun dalam 10 tahun terakhir.

Dengan peningkatan tersebut, dia menilai konsumsi BBM pun juga akan membesar. "Jadi penggunaan bahan bakar kalau tidak ada mobil listrik, itu akan meningkat dan akan menambah polusi," kata dia.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...