Gaikindo Khawatir Pengembangan Mobil Listrik Matikan Industri Otomotif

Dimas Jarot Bayu
10 Juli 2018, 15:51
Serah Terima Mobil Listrik
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) mencoba mobil listrik Mitsubishi Outlander PHEV usai serah terima di Jakarta, Senin (26/2/2018).

Karenanya, Nangoi menilai pemerintah perlu memberikan insentif dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Di berbagai negara, lanjut Nangoi, pemerintahnya memberikan insentif agar kendaraan listrik dapat diterima masyarakat.

Nangoi mencontohkan, pemerintah Tiongkok memberikan insentif dengan memberikan subsidi sebesar 50% dari harga jual kendaraan listrik. Alhasil, masyarakat pun dapat membeli kendaraan listrik dengan setengah harga.

"Perlu diberikan insentif supaya bisa jalan," kata dia. (Baca juga: Gaikindo: Indonesia Perlu Kembangkan Baterai untuk Mobil Listrik)

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan, pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Salah satunya dengan memberikan insentif pajak berupa tax holiday atau pembebasan pajak kepada industri yang mengembangkan baterai kendaraan listrik.

Insentif lain yang disiapkan pemerintah berupa usulan revisi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Usulan PPnBM yang baru dibuat dengan tambahan skema berbasis pada tingkat emisi gas buang.

"Intinya kami beri semua kendaraan yang bisa turunkan emisi, semakin turun emisi hingga 0% akan dapat pajak lebih rendah," kata Harjanto.

(Baca juga: Jokowi Sebut Mobil Listrik Akan Menciutkan 90% Industri Otomotif)

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...