RI Bentuk Kelompok Kerja Antisipasi Perang Dagang AS dan Tiongkok

Rizky Alika
6 Juli 2018, 16:42
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata
Suasana pelabuhan ekspor.

(Baca : Pemerintah Antisipasi Lonjakan Impor Dampak Perang Dagang Tiongkok-AS)

Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mengurangi ketergantungan impor dengan Australia, yaitu impor gandum dan sapi. Sebagai kompensasinya, Indonesia akan meningkatkan ekspor produk garmen dan otomotif. "Sehingga ini bisa segera dipertukarkan karena kita punya kapasitasnya," kata Airlangga.

Untuk sektor tekstil, Airlangga mengatakan akan menekan impor yang termasuk tinggi, yaitu parasilin atau petrochemicals yang menjadi bahan baku untuk serat dari petrokimia fiber. Jika impor parasilin dapat ditekan, Airlangga mengatakan penghematan dapat sebesar US$ 2 miliar dalam satu tahun.

Selain menghadapi gejolak perang dagang, Airlangga juga mengatakan akan mengantisipasi dampak pelemahan kurs. Pelemahan kurs terjadi akibat kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Amerika.

Sejak tahun lalu, Amerika mendeteksi defisit perdagangan dengan Indonesia. Presiden AS Donald Trump memerintahkan penyelidikan atas "ketidakseimbangan perdagangan" antara Amerika Serikat dan 16 negara lain, termasuk Indonesia.

Saat ini Amerika sedang mempertimbangkan pemberlakuan tarif impor pada 124 produk Indonesia yang dikirim ke negerinya. AS tengah meninjau kembali program pembebasan tarif bea masuk terhadap impor barang-barang tertentu (Generalized System of Preferences/GSP) dari Indonesia, termasuk kayu lapis dan kapas.

Sementara produk non-GSP yang sedang ditinjau oleh pemerintah AS termasuk tekstil, produk pertanian, udang, dan kepiting.

(Baca Juga : Trump Ancam Beri Tambahan Tarif untuk Produk Tiongkok US$ 200 Miliar)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Amerika merupakan salah satu dari tiga tujuan ekspor non-migas yang utama bagi Indonesia. Dalam empat bulan pertama tahun 2018, ekspor non-migas yang dikirim ke Amerika mencapai US$ 5,85 miliar atau naik 3,6% secara year-on-year. Jumlah ini menyumbang 10,9% dari total ekspor nonmigas pada periode Januari-April 2018.

Sementara itu, impor produk AS ke Indonesia naik 27,1% (yoy) menjadi USS $ 3,07 miliar pada periode Januari-April 2018. Meski demikian, Indonesia berada di posisi paling atas dalam hubungan perdagangan AS-Indonesia dengan surplus perdagangan US $ 2,78 miliar.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...