Pengusaha Sapi Potong Sebut Sulit Bersaing dengan Daging Impor

Michael Reily
5 Juni 2018, 09:17
KEJAR TARGET SWASEMBADA DAGING
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Peternak menjual sapi potong miliknya di pasar hewan, Ngawi, Jawa Timur, Minggu (12/3). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya mengejar swasembada daging di tahun 2026 dengan program Inseminasi Buatan (IB) lewat Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) dengan terget tiga juta ekor pada tahun 2017.

Misalnya, untuk pengembang sapi indukan akan memakan ruang dua setengah kali lebih banyak dibandingkan sapi bakalan. Sehingga kapasitas kandang sebesar 10 ribu hanya bisa menampung hingga  4 ribu ekor sapi indukan. Kewajiban impor sapi indukan bakal juga dinilai bisa mengubah minat pengusaha peternakan karena butuh 3 tahun agar bisnisnya bisa menghasilkan keuntungan.

(Baca : Jelang Lebaran, Persediaan Daging Diprediksi Masih Defisit 46 Ribu Ton)

Selain itu, pengusaha pun mengaku kesulitan mencari akses permodalan dari perbankan, lantaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) umumnya mematok bunga  di atas 7%, sementara peternak biasanya hanya mampu mengakses pinjaman berbunga 3%.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan  permintaan masyarakat yang tinggi serta upaya mencegah kebutuhan lonjakan  harga daging, menjadi salah satu alasan Kemendag membuka keran impor. Tak hanya  daging sapi, impor daging kerbau beku pun akan dimaksimalkan kuotanya menjadi 100 ribu ton.

“Kami tidak akan memperlambat perizinan impor daging, siapapun yang mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Pertanian akan kami berikan izinnya,” kata Oke.

(Baca juga : Kemendag Terbitkan Izin Impor 36 Ribu Ton Daging Sapi)

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...