Dorong Serapan Gabah, Pemerintah Naikan Fleksibilitas HPP Jadi 20%

Michael Reily
12 Februari 2018, 15:34
Petani
ANTARA FOTO/Rahmad
Petani memanen butiran padi (gabah) di Desa Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (23/3).

Pasalnya, pergerakan harga biasanya mengikuti perkembangan penawaran dan permintaan barang yang ada di pasar. “Saya melihat ini hanya sementara karena tidak lama lagi akan panen raya,” ujar Enggar.

Menanggapi fleksibilitas harga gabah dan beras, Guru Besar Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa mengatakan harga pembelian gabah di tingkat petani sudah seharusnya dinaikan, sebab perubahan HPP terakhir dilakukan pada 2015.

Ia pun menyarankan HPP ditetapkan sebesar Rp 4.300 per kg untuk gabah karung panen, di atas rata-rata harga produksi petani yang sudah semakin tinggi, yakni sekitar Rp 4.200.

Dwi juga menuturkan bahwa HPP rendah menjadi salah satu penyebab target serapan Bulog tidak tercapai. Tahun lalu, Bulog hanya mampu menyerap 56,7% dari target 3,7 juta ton. “Kalau HPP tetap, serapan Bulog pasti akan terus menurun,” ujar Dwi.

Dengan begitu, HPP yang rendah dapat merugikan petani karena tidak mampu menyesuaikan dengan kondisi pasar. Ia juga tidak mengkhawatirkan harga beras di tingkat konsumen, karena nyatanya instrumen HET dianggap memiliki andil. Sebab, harga beras di tingkat pengecer tidak berada di bawah HET.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...