DPR Berencana Bentuk Tim Pengawas Impor Beras

Michael Reily
18 Januari 2018, 19:58
beras
Katadata | Arief Kamaludin

Hingga 17 Januari, posisi stok Bulog hanya sebesar 854 ribu ton, padahal cadangan beras yang aman seharusnya di atas 1 juta ton. Sedangkan, stok untuk beras sejahtera sebesar 250 ribu ton. Kemudian, penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sampai 31 Maret diperkirakan butuh 134 ribu ton. “Maka, pilihan yang saya tempuh adalah impor beras untuk mengisi kebutuhan pasar,” jelas Enggar.

(Baca juga: Harga Beras Mahal, Pemerintah Perluas Jangkauan Operasi Pasar)

Ia pun memastikan hasil panen petani pada musim hujan mendatang bakal tetap diserap oleh Bulog dengan alasan penugasan. Menjelang panen raya, impor beras dianggap sebagai langkah yang tidak tepat.

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti pun menjelaskan telah melakukan operasi pasar sejak November 2017. Tujuannya, untuk memperlambat lonjakan harga beras.

Catatannya, pada November, Bulog telah menggelontorkan 20 ribu ton beras. Lalu, operasi pasar pada Desember telah menghabiskan 30 ribu ton.

Terakhir, hingga 16 Januari, Bulog pun memperluas operasi pasar hingga 70 ribu ton. Total, operasi pasar selama 2,5 bulan mencapai 120 ribu ton. “Hasilnya memang tidak mampu meredam harga, belum banyak beranjak turun,” ujar Djarot.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...